Bangkok (ANTARA) - Para pejabat kesehatan Thailand, Rabu, mengatakan, mereka akan menyaring pekerja sektor wisata sebagai bagian dari langkah untuk mengendalikan penyebaran virus corona yang telah menewaskan 132 orang di China.

Di Thailand telah ditemukan 14 kasus virus corona lebih banyak dari negara manapun di luar China, yang telah mengkonfirmasi terjadi hampir 6.000 kasus.

"Kami harus memantau orang Thailand yang menjalani profesi yang berhubungan dengan turis asing, terutama orang China," kata Tanarak Pipat, wakil direktur jenderal Departemen Pengendalian Penyakit.

"Ini termasuk profesi seperti pemandu dan pemimpin wisata yang membawa pelancong China ke Thailand. Jika mereka menunjukkan gejala seperti demam, batuk atau tenggorokan masam maka kita harus memindai virus corona," katanya.

Puluhan ribu turis China mengunjungi Thailand menjelang Tahun Baru Imlek pada 25 Januari. Sejauh ini belum ada kasus yang dikonfirmasi terjadi penularan dari manusia ke manusia di Thailand, kata Tanarak.

Sementara itu, pihak maskapai penerbangan nasional Thai Airways Pcl mengatakan pada Selasa bahwa pihaknya telah meningkatkan langkah-langkah perlindungan seperti mendisinfeksi kabin penumpang dan kokpit pesawat yang kembali dari kota-kota China dan tujuan berisiko tinggi lainnya.

Thailand mencatat 25.029 kedatangan di lima bandara dari Wuhan, pusat penyebaran wabah koronavirus, dan kota-kota China lainnya yang terkena dampak, antara 3 Januari dan 27 Januari.

Sebagian besar pengunjung China itu diyakini telah kembali ke rumah, tetapi tidak ada angka resmi tentang berapa banyak yang mungkin terdampar ketika pemerintah China melarang sebagian besar penerbangan komersial ke Wuhan pekan lalu.

"Sebagian besar orang-orang dari Wuhan telah kembali dan kami memperkirakan masih ada ratusan," kata Vichit Prakobgosol, presiden Asosiasi Agen Perjalanan Thailand kepada Reuters.

Dia berharap sebagian besar wisatawan China yang tersisa itu meninggalkan Thailand dalam 10 hari ke depan.

Pariwisata Thailand telah terpukul keras oleh larangan China pada semua tur kelompok, karena China adalah sumber pengunjung terbesar Thailand, terhitung 28 persen dari 39,8 juta turis asing tahun lalu.

Otoritas pariwisata Thailand memperkirakan, berkurangnya perjalanan dari China mengakibatkan hilangnya pendapatan pariwisata negeri gajah putih itu sebesar 50 miliar baht (1,52 miliar dolar AS).

Sumber: Reuters

Baca juga: Akibat virus corona, Thailand prediksi jumlah turis China turun jutaan

Baca juga: Thailand konfirmasi enam penderita virus corona, total jadi 14 kasus

Baca juga: Korban tewas virus corona China capai 132 orang

Penerjemah: Dadan Ramdani
Editor: Gusti Nur Cahya Aryani
Copyright © ANTARA 2020