Jakarta,  (ANTARA News) - Aksi ambil untung para pelaku pasar saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) menekan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di awal perdagangan Selasa ini.

Hingga pukul 10.00 waktu JATS, IHSG BEI dibuka turun 6,679 poin atau 0,49 persen menjadi 1.352,599 setelah perdagangan Senin (15/12) kemarin melambung 7,63 persen.

Sedangkan indeks saham-saham unggulan (LQ45) juga mengalami penurunan sebesar 2,761 poin atau 1 persen ke poisisi 271,997.

PT Trimegah Securities, dalam riset haraiannya, mengungkapkan bahwa setelah mengalami kenaikan cukup tingga harga-harga saham rawan terkoreksi.

Selain itu, lanjut mereka faktor eksternal pergerakan bursa utama regional juga menjadi sentimen negatif pasar saham di BEI pada Selasa ini.

Melemahnya bursa di kawasan Asia pada Selasa pagi ini karena pengaruh bursa AS Wall Street setelah para pelaku pasar saham ragu atas rencana "bailout" (dana talangan) Gedung Putih untuk sektor otomotif AS dan menunggu pertemuan Federal Reserve yang diperkirakan akan menurunkan suku bunganya lagi.

Selain itu, turunnya produksi industri AS pada November dan berlanjutnya kisah penggelapan oleh Bernard Madoff, bekas anggota Wall Street terkemuka, juga memperlemah sentimen pasar di sana.

Kondisi ini yang membuat bursa Wall Street AS dan langsung diikuti oleh bursa Hongkong dengan indeks Hang Seng yang melemah 0,20 persen ke 15.017,21 dan indeks Straits Times bursa Singapura terkoreksi 0,19 persen ke level 1.770,50.

Sentimen di atas telah membuat saham yang turun di BEI kembali mendominasi sebanyak 65 dibanding yang naik 17 pada awal perdagangan Selasa ini.(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008