Jangan sampai ada pasien yang meninggal di kursi tunggu
Bogor (ANTARA) - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengingatkan pimpinan rumah sakit dan jajarannya di Kota Bogor agar menguatkan sikap "sense of emergency" terhadap pasien yang membutuhkan pertolongan di rumah sakit di Kota Bogor.

"Saya menitipkan beberapa pesan kepada direktur utama RSUD dan pimpinan rumah sakit lainnya di Kota Bogor, dari aspirasi warga. Warga menyampaikan aspirasi kepada saya, baik secara langsung maupun melalui pesan singkat, terkait pelayanan kesehatan di rumah sakit," kata Bima Arya Sugiarto, dalam sambutannya, saat meresmikan Ruang Rawat Inap Kelas 3 RSUD Kota Bogor, di Bogor, Kamis.

Hadir pada kesempatan tersebut antara lain, Wakil Ketua DPRD Jawa Barat Ahmad Ru'yat, Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat, Ketua DPRD Kota Bogor Atang Trisnanto, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Rubaiah, dan pimpinan rumah sakit di Kota Bogor.

Menurut Bima Arya, dari aspirasi yang disampaikan warga, substansi pesannya agar pimpinan rumah sakit dan jajarannya, dapat meningkatkan kualitas pelayanan dengan menguatkan "sense of emergency".

Baca juga: Pelayanan kesehatan digital di "Klinik Pintar IDI", apa kelebihannya?

"Sangat berbahaya jika rumah sakit sudah kehilangan 'sense of emergency'. Jangan sampai ada pasien yang meninggal di kursi tunggu," katanya.

Bima menambahkan, meskipun yang diresmikan adalah ruang rawat kelas tiga, tapi pelayanan yang diberikan harus yang terbaik.

Bima menegaskan, tidak ada gunanya gedung mewah, jika pelayanan di rumah sakit tidak ada "sense of emergrency". "Kalau rumah sakit sudah berprinsip bisnis, itu akan berbahaya untuk pelayanan kesehatan," katanya.

Menurut Bima, untuk pasien yang gawat, rumah sakit tidak pantas menyuruh pasien mengurus administrasi dulu, tapi harus pertolongan lebih dulu. "Pelayanan terbaik, harus menjadi yang utama di rumah sakit," katanya.

Baca juga: Dokter muda relawan PMI susuri kampung untuk beri pelayanan kesehatan

Ruang rawat inap di RSUD Kota Bogor yang diresmikan, berada di gedung baru berlantai empat. Di setiap lantai ada sembilan ruangan rawat inap kelas tiga.
 

Pewarta: Riza Harahap
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2020