Magelang (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, mengatakan TNI yang andal dan makin profesional tak boleh tertinggal dengan kemajuan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek).

"Jangan ada jarak antara TNI dan kemajuan iptek dan profesionalisme TNI dengan tentara negara lain," katanya, di Magelang, Rabu (17/12), saat memimpin Prasetya Perwira (Praspa) dan Pelantikan Perwira TNI-Polri tahun 2008.

Ia mengatakan, perwira Polri juga harus profesional dengan menguasai pengetahuan dan keterampilan agar berhasil dalam pemberantasan berbagai tindak kejahatan, menegakkan hukum, melindungi, dan mengayomi masyarakat.

Saat ini, katanya, ragam kejahatan dan pelanggaran hukum makin berkembang baik berskala lokal, nasional, maupun global.

"Dengan modal awal dari lembaga pendidikan, saya yakin kalian dapat melaksanakan tugas dengan berhasil. Terus kembangkan diri sendiri, berbuat, dan bekerja dengan baik, jangan lalai dan berpuas diri," katanya.

TNI dan Polri, katanya, harus menyesuaikan diri dan merespon perkembangan dunia secara cerdas dan tepat agar kepentingan nasional bisa dicapai.

"Ambil peluang dalam era global untuk kesejahteraan bangsa," katanya.

Kepala Negara mengingatkan bahwa dunia militer dekat dengan strategi, taktik, doktrin, dan sistem persenjataan yang berkembang pesat ditandai dengan revolusi militer.

Pada kesempatan itu, Presiden juga mengatakan bahwa pengabdian sebagai tentara dan polisi penuh risiko dan tantangan, namun terhormat dan mulia.

"Persiapkan diri dengan baik agar tugas dapat terlaksana dan berhasil dengan baik," katanya.

Sebanyak 928 taruna yang terdiri dari 320 taruna Akademi Militer (Akmil), 179 kadet Akademi Angkatan Laut (AAL), 151 karbon Akademi Angkatan Udara (AAU), dan 278 taruna Akademi Kepolisian (Akpol) menjalani Praspa dan Pelantikan Perwira TNI-Polri tahun 2008.

Praspa dan Pelantikan TNI-Polri berlangsung dalam upacara militer di Lapangan "Sapta Marga", kompleks Akmil, Lembah Tidar, Kota Magelang, Jawa Tengah.

Terlihat hadir antara lain Ibu Negara Kristiani Yudhoyono, Panglima TNI, Jenderal TNI Djoko Santoso, Kepala Polri, Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri, dan sejumlah menteri. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008