Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berjanji akan memperluas jaminan kesehatan masyarakat hingga mencakup semua lapisan masyarakat yang membutuhkan. Dalam pidatonya pada peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-44 di Hall D Arena Pekan Raya Jakarta (PRJ) Kemayoran, Jumat, Presiden Yudhoyono menyampaikan tiga program yang terus dijalankan pemerintah untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Salah satu program itu, kata Presiden, adalah tekad pemerintah untuk melanjutkan jaminan kesehatan masyarakat sehingga makin luas, efektif, dan mencapai sasaran yang tepat. Pemerintah, lanjut Presiden, berkeinginan secara sungguh-sungguh untuk mensukseskan program-program kesehatan yang pro rakyat, seperti menyediakan sarana dan prasarana kesehatan sampai ke pelosok negeri serta menjamin ketersediaan obat-obatan yang terjangkau. "Kita juga terus berupaya meningkatkan kualitas tenaga medis agar rakyat mendapatkan pelayanan yang baik. Tentu saja masih ada sejumlah agenda, program aksi, yang dilakukan Depkes bersama dengan pemerintah daerah. Mari bersama-sama sukseskan semua program itu," tuturnya. Untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat secara merata, Presiden Yudhyono meminta Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari untuk terus mengembangkan Desa Sehat dan Desa Siaga dengan meningkatkan partisipasi serta kontribusi seluruh masyarakat. Setelah sarana dan prasarana kesehatan mencapai daerah pelosok dan menjangkau masyarakat yang membutuhkan, Presiden berharap, di kawasan perkotaan dapat dibangun rumah sakit modern dengan kualitas kelas dunia agar masyarakat tidak perlu lagi berobat ke luar negeri. "Saatnya kita pikirkan pembangunan rumah-rumah sakit modern yang tidak kalah dengan negara-negara sahabat, yang bisa memberikan pelayanan baik sehingga masyarakat kita tidak perlu ke luar negeri untuk berobat," tuturnya. Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-44 bertema "Rakyat Sehat, Kualitas Bangsa Meningkat". Dalam pidatonya, Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari menyampaikan beberapa peningkatan kualitas kesehatan Indonesia, yaitu peningkatan usia harapan hidup menurut estimasi Biro Pusat Statisisk (BPS) menjadi 71,5 tahun pada periode 2010-2015 dari 69,8 tahun pada periode 2000-2005. Sementara itu angka kematian ibu pada 2002 yang 307 per 100 ribu kelahiran hidup menjadi 228 per 100 ribu kelahiran hidup pada 2007. Sedangkan angka gizi buruk pada 2004 sebesar 7,2 persen menurun hingga 5,4 persen pada 2007. Menanggapi pencapaian itu, Presiden Yudhoyono menyatakan pemerintah bertekad untuk terus meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia dan memenuhi kewajiban pemerintah untuk menyediakan fasilitas kesehatan yang terjangkau. Pada peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-44, Presiden menyerahkan beberapa penghargaan kepada para gubernur dan tokoh yang berjasa dalam bidang kesehatan, di antaranya kepada Gubernur DIY Sultan Hamengkubuwono X yang menjadikan Yogyakarta sebagai provinsi urutan pertama memenuhi indeks kesehatan Departemen Kesehatan. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008