Tanjung Selor (ANTARA) - Para penumpang speed boat dan nelayan yang selama ini mengalami blank signal sekitar Muara Sungai Kayan Bulungan- Laut Tarakan, kini sudah bisa berkomunikasi melalui telepon seluler, karena repeater signal sudah terpasang dan beroperasi.

"Sesuai laporan yang saya terima, pemasangan perangkat repeater signal telekomunikasi pada menara aset Pemprov Kaltara di Muara Sungai Bulungan berjalan lancar. Saat ini perangkat tersebut sudah diaktifkan dan menjalani uji coba," kata Gubernur Kaltara Irianto Lambrie di Tanjung Selor, Minggu.

Pemprov Kalimantan Utara, kata Irianto terus berupaya memberikan pelayanan kepada masyarakat, khususnya komunitas nelayan dan penduduk di sekitar Muara Bulungan. Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara melalui Dinas Komunikasi dan Informatika melakukan pemasangan perangkat repeater signal.

Terpasang perangkat repeater signal maka
sinyal dari Muara Bulungan hingga Tarakan sudah tidak mengalami blank signal.

Baca juga: Jokowi akan tinjau jalan perbatasan di Kaltara


Pantauan dari komunitas motoris speedboat, kekuatan signal pada area kurang lebih 1 km dari menara BTS saat ini mencapai hingga 3 bar dan jenis signal bervariasi antara 3G dan 4G.

Selebihnya, kekuatan signal H+ hingga mencapai perairan Tarakan kembali menjadi 4G.

Tim dari Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kalimantan Utara akan melakukan pengecekan lebih lanjut perangkat dan uji kekuatan signal di sekitar menara BTS.

Adapun fungsi repeater tersebut adalah untuk memperluas daya jangkau signal server, memudahkan akses signal wifi, meneruskan dan memaksimalkan signal, serta memudahkan proses pengiriman dan penerimaan data.

"Dengan pemasangan perangkat Repeater Signal, diharapkan lokasi blankspot di wilayah Provinsi Kalimantan Utara dapat diminimalisir dan akses internet menjadi lebih mudah," ujar Irianto.

Baca juga: Gubernur Kaltara paparkan potensi ekonomi kepada investor Australia
Baca juga: Pembangunan infrastruktur kerakyatan dorong pertumbuhan Kaltara


 

Pewarta: Iskandar Zulkarnaen
Editor: Arief Mujayatno
Copyright © ANTARA 2020