Jakarta (ANTARA News) - Mantan Ketua MPR Amien Rais berpendapat, selama delapan tahun Presiden Bush berkuasa, demokrasi di Amerika Serikat (AS) hancur total hingga sampai pada titik terendahnya. Saat berbicara dalam "Forum PPP Mendengar" yang mengambil tema "Demokrasi, Bush dan sepatu Nomor 10" di Kantor DPP PPP Jakarta, Senin malam, Amien berargumentasi bahwa AS dibawah kepemimpinan Bush telah menginjak-injak HAM masyarakat dunia. "AS tidak pernah mengindahkan PBB tetapi dapat melakukan apa saja sesuai kehendaknya secara unilateral," katanya. Pelecehan terhadap demokrasi lainnya adalah negara adi kuasa itu merasa berhak "menggebuk" negara mana saja yang dianggap berseberangan dengan garis politiknya, mempertahankan ekonomi liberal dengan cara apapun serta menggunakan kekuatan militernya sebagai alat pemaksaan kehendak. "Kondisi seperti itu telah menghancurkan sendi-sendi demokrasi sehingga mendorong AS menjadi negara neo imperialis," kata Amien yang juga dikenal sebagai tokoh reformasi itu. Lebih lanjut dikemukakannya bahwa AS juga merupakan negara yang mengawinkan kepentingan penguasa dengan korporasi untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya dengan cara-cara imperialisme sehingga wajar apabila Bush mendapat predikat penjahat perang akibat terlalu banyak kerusakan yang diperbuatnya. Berbagai keburukan AS dibawah rezim pemerintahan Bush itu, menurut Amien, juga masih akan berlanjut dibawah kepemimpinan presiden terpilih Barack Obama. Amien meragukan Obama mampu melepaskan diri dari jerat-jerat loby Yahudi AS yang sedemikian kuat mencengkram pemerintahan di negara itu. Bahkan untuk mengambil hati Zionis itu, kata Amien, Obama telah berjanji akan tetap tegas kepada Iran atau Hamas di Palestina. Karena sikap politiknya itu, Obama mendapat sambutan hangat dari kelompok Yahudi yang dalam satu kesempatan memberikan "standing ovation" cukup panjang bagi Obama. (*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008