Batuk bisa jadi pertanda kanker paru?

Salah seorang penderita kanker paru, Willem bercerita mengalami batuk yang tak kunjung berhenti pada akhir tahun 2017. Dia lalu melakukan rontgen dan ditemukan flek putih pada paru-parunya.

"Saya pernah merokok, terakhir tahun 1992. Di lingkungan kerja tidak ada yang merokok. Di rontgen ada flek putih di paru kanan tengah. Batuk saya juga sudah keluar darah, saya pikir luka di dalam karena terlalu lama batuk," kata dia.

Atas saran dokter, Willem juga menjalani tes bronkoskopi--prosedur diagnostik kanker paru. Hasilnya, ada titik di bagian paru, tulang iga dan getah beningnya.

"Terdeteksi kanker non small. Dikasih obat targeted. Diagnosis CA. Semua orang punya usulan pake ini itu. Saya enggak pakai herbal-herbal," ujar Willem.

Setiap hari dia meminum obat atas resep dokter dan melakukan Postitron Emission Tomography (PET) Scan sebulan sekali hingga setahun sekali.

"Saya masih minum obat, sudah dua tahun. Rutin ke dokter setiap bulan, melakukan olahraga tapi tidak berat. Saya usahakan tidak stres (karena sakit)," kata dia.

Selain batuk, adakah gejala lain kanker paru?

Laman Mayo Clinic menyebutkan, sesak napas, sakit kepala dan nyeri dada juga bisa menjadi pertanda kanker paru. Seseorang juga bisa mengalami gejala ini lebih parah termasuk nyeri dada hebat dan batuk berdarah.

Ada kemungkinan kanker paru kambuh?

Menurut Elisna, kanker paru bersifat on-off. Saat kanker kembali on, prosedur kemoterapi bisa kembali dilakukan.

"Makanya kontrol terus. Kanker itu on-off sifatnya. Tidak boleh dinyatakan tidak apa-apa (pulih), even dia (pasien) operasi. Kadang-kadang 10 tahun kambuh lagi?

TB paru berhubungan dengan kanker paru?

Menurut Elisna, hubungan TB dengan kanker paru sangat kecil. Biasanya, ini karena terlambat diagnosis.

"TB kaitannya dengan delay pasien dan medical delay," kata dia.

Baca juga: Melly Goeslaw: lebih mudah berhenti merokok daripada tak makan nasi

Baca juga: Benarkah vape bisa bantu berhenti merokok konvensional?

Baca juga: Rumah Anda beratapkan asbes? Awas risiko kena kanker paru

Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020