Jakarta (ANTARA) - Sejumlah berita bidang humaniora menjadi perhatian masyarakat dalam tempo sepekan ini mulai dari penanganan virus corona oleh pemerintah Indonesia hingga temuan kontaminasi radiasi nuklir di Serpong, Tangerang Selatan.

Virus corona atau COVID-19 masih menjadi perhatian publik mulai dari penanganan warga negara Indonesia yang diobervasi di Wuhan, China yang menjadi lokasi penyebaran pertama virus tersebut hingga berita-berita warga yang diduga terjangkit virus tersebut di berbagai daerah.

Di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku misalnya, sempat dikabarkan ada seorang warga yang diduga terjangkit virus COVID-19 setelah diperiksa tim medis Rumah Sakit Umum Daerah Dr PP Magretti.

Pasien yang baru kembali dari Malaysia melalui Medan pada 7 Februari itu mengeluh karena batuk, sakit tulang belakang, sesak nafas.

Untuk memastikan pasien tersebut terjangkit COVID-19 atau tidak, tim medis telah mengambil spesimen awal dan dikirimkan ke Surabaya untuk diteliti, sementara pasien dikarantina di dalam ruang isolasi.

Sementara itu, warga negara Indonesia yang diobservasi di Natuna sudah dipulangkan melalui Bandara Halim Perdanakusumah pada Sabtu (15/2).

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto yang menjemput mereka di Natuna mengatakan seluruh warga negara Indonesia yang diobservasi itu dalam keadaan sehat.

"Semua dalam kondisi sehat, semua berbahagia. Sangat mengharukan karena mereka semua merasa bahagia mau bertemu keluarga dalam keadaan sehat," kata Terawan.

Perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Indonesia Paranietharan yang ikut menjemput warga negara Indonesia di Natuna memuji pemerintah Indonesia dalam penanganan warga yang diobservasi di Natuna setelah dipulangkan dari Wuhan.

"Pemerintah Indonesia sangat baik dalam menangani warganya yang dievakuasi dari China karena virus corona," kata Paranietharan

Berita aksi unjuk rasa warga dari suku Batak yang menolak pemusnahan babi di Sumatera Utara juga menjadi salah satu berita yang menarik perhatian publik.

Aksi yang digelar di depan kantor DPRD Sumatera Utara itu menolak pemusnahan babi akibat wabah African Swine Fever yang terjadi di provinsi tersebut.

Warga menolak pemusnahan babi karena babi merupakan sumber perekonomian mereka dan merupakan bagian budaya mereka.

Perhatian masyarakat juga mengarah pada pernyataan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim yang menegaskan tidak akan ada penghilangan atau penghapusan tenaga guru honorer di sekolah-sekolah terutama di daerah.

"Kalau tidak salah, itu salah persepsi. Tidak ada yang namanya penghilangan honorer karena jumlah guru honorer kita sangat besar dan mereka banyak sekali yang mengabdi," katanya.

Nadiem mengatakan, sebagaimana disampaikan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo, penghapusan honorer hanya dilakukan di pemerintah pusat, bukan tenaga guru honorer di sekolah.

Guru honorer merupakan kewenangan kepala sekolah dan diawasi langsung oleh dinas pendidikan setempat sehingga sama sekali tidak ada penghapusan tenaga honorer di sekolah.

Berita kontaminasi paparan radiasi nuklir di Serpong, Tangerang Selatan juga menjadi perhatian masyarakat. Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) meminta warga tidak memasuki lokasi yang terkontaminasi di Perumahan Batan Indah, Serpong.

Kepala Biro Hukum, Kerja Sama, dan Komunikasi Publik BAPETEN Indra Gunawan mengatakan pelarangan itu demi alasan keselamatan warga.

Pada 30 dan 31 Januari 2020, BAPETEN melakukan uji fungsi dengan target area meliputi Pamulang, Perumahan Dinas Puspiptek, Muncul dan Kampus ITI, Perumahan Batan Indah, dan Stasiun Serpong.

Secara umum nilai paparan radiasi lingkungan menunjukkan nilai normal, tetapi di Perumahan Batan Indah ditemukan kenaikan nilai paparan radiasi di lingkungan area tanah kosong di samping lapangan voli blok J.

"BAPETEN memang rutin melakukan uji fungsi unit pemantau radioaktivitas lingkungan bergerak dengan melakukan pemantauan di area Jabodetabek," kata Indra. 

Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020