Samarinda  (ANTARA News) - Salah seorang korban KM. Teratai Prima Kosong yang tenggelam di perairan Baturoro, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, Minggu dinihari lalu, berhasil diselamatkan sebuah kapal cargo dari NTT (Nusa Tenggara Timur).

Dilaporkan, Kamppa (37), warga Palaran, Samarinda Seberang, Kaltim, dievakuasi di Pelabuhan Samarinda, Kaltim, Selasa sore, sekitar pukul 15. 45 wita setelah menempuh perjalanan selama 28 sejak diselamatkan KM.Citra Milenium, pada Senin sekitar pukul 12. 30 wita.

Proses evakuasi sempat terhambat akibat ratusan warga yang memadati pelabuhan Samarinda ingin menyaksikan lebih dekat, korban KM. Teratai Prima Kosong tersebut.

Puluhan tim medis dari Tim Kesehatan Polda Kaltim dan Dinas Kesehatan Kota Samarinda kemudian menuntun Kamppa menuruni tangga KM.Citra Milenium.

Korban KM.Teratai Prima Kosong itu kemudian dibawa ke Posko Kesehatan Pelabuhan Samarinda menggunakan ambulans.

Setelah menjalani pemeriksaan fisik selama sekitar 15 menit, Kamppa kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) AW Sjahranie Samarinda untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Kamppa,  kata Nahkoda KM.Citra Milenium, Herdin Said, ditemukan di Lintang 03-41-926 "S dan Bujur 118-47-909"E, sebelah Selatan Majene atau sekitar lima hingga enam mil dari lokasi tenggelamnya KM.Teratai Prima Kosong.

"Korban kami temukan terapung di atas satu tandang pisang di sebelah Selatan Majene. Kondisinya cukup kritis sebab dia sudah terapung sekitar 33 jam,"ungkap Nahkoda KM. Citra Milenium.

Kamppa berhasil ditemukan ungkap herdin Said, setelah melambaikan kain sehingga dia bersama ABK (Anak Buah Kapal) KM. Citra Milenium segera melemparkan tali.

"Kami dalam perjalanan menuju Samarinda dari NTT (Nusa Tenggara Timur). Kami sudah diberitahu melalui radio bahwa ada kapal tenggelam di sekitar perairan Majene sehingga kami diminta untuk membantu pencarian selama perjalanan," katanya.

"Saat kapal berada di Lintang 03-41-926 "S dan Bujur 118-47-909"E, salah seorang ABK melihat seseorang melambaikan kain di laut sehingga kami segera menolongnya,"ujar Herdin Said.

Kepada wartawan, Kamppa mengaku berhasil selamat setelah terapung selama 33 jam dengan menggunakan satu tandang pisang.

"Saat itu, saya tengah tidur dan diberi tahu kalau kapal tenggelam. Saya kemudian melompat ke laut dan berpegangan pada satu tandang pisang hingga ditemukan kapal pengangkut sapi itu,"ujar Kamppa sesaat setelah menjalani pemeriksaan di Posko Kesehatan Pelabuhan Samarinda.

Data yang berhasil dihimpun d Posko Satgas Operasi Kemanusian KPPP Samarinda hingga Selasa sore, sudah 37 penumpang KM. Teratai Prima Kosong berhasil ditemukan, termasuk Kamppa, satu diantaranya meninggal dunia. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009