Mojokerto (ANTARA News) - Warga Desa Mojogeneng, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto, membangun tanggul sementara mengantisipasi ancaman banjir menyusul tingginya curah hujan yang terjadi selama beberapa hari terakhir.

Desa Mojogeneng merupakan kawasan rawan banjir karena dilalui Sungai Sadar yang sering meluap menggenangi pemukiman mereka.

"Sudah menjadi langganan jika pada musim hujan desa kami selalu tergenang banjir. Oleh karena itu, untuk mengantisipasinya, kami membangun tanggul sementara," kata Maslikan, warga Desa Mojogeneng saat dikonfirmasi di Mojokerto, Jatim, Senin.

Ia mengatakan, tanggul-tanggul yang dibangun oleh warga itu sifatnya hanya sementara. "Tanggul yang kami buat ini hanya bersifat sementara. Tanggul-tanggul itupun berupa tumpukan karung yang diisi dengan pasir," katanya.

Diakuinya, hingga kini Pemerintah Kabupaten Mojokerto belum bereaksi terkait ambrolnya plengsengan yang terletak di Dusun Mojogeneng, Desa Sadar Tengah, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto beberapa waktu lalu.

"Terpaksa kami membangun sendiri tanggul tersebut, karena was-was terjadi banjir di wilayah kami," katanya

Ia menceritakan pada awal pekan lalu, terjadi hujan deras selama dua jam, plengsengan sepanjang empat meter di sisi barat desa telah ambrol. "Ambrolnya plengsengan ini baru diketahui warga sekitar pukul 21.30 WIB, saat itu air di sungai masih tinggi dan membuat sejumlah rumah warga tenggelam," katanya.

Lokasi ambrolnya plengsengan, lanjut Maslikan, sangat dekat dengan pemukiman warga dan lingkungan pendidikan yang hanya berjarak dua meter. "Karena lokasinya dekat dengan pemukiman dan lingkungan pendidikan, akhirnya kami berinisiatif membangun sendiri tanggul sementara itu," katanya.

Pihaknya juga meminta kepada pemeirntah setempat agar segera membangun tanggul yang bersifat permanen meningat curah hujan yang terjadi selama beberapa hari terakhir masih tinggi.

"Meski sudah dibuat tanggul tapi kan hanya bersifat sementara, kalau bisa ada perhatian dari pemerintah, warga sekitar menjadi khawatir kalau ada hujan lebat pasti air akan meluap ke desa," katanya.
(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009