Medan (ANTARA News) - Ketua DPRD Sumatera Utara H Abdul Aziz Angkat meninggal dunia, Selasa, setelah diserang para pengunjukrasa pro pembentukan Provinsi Tapanuli di gedung DPRD Sumut di Medan. Aziz sempat dilarikan ke rumah Sakit Gleni Internasional Medan dengan truk polisi Poltabes Medan, namun nyawanya tidak tertolong. Kejadian tragis itu bermula ketika ribuan massa yang mendukung pembentukan Provinsi Tapanuli mendatangi Gedung DPRD Sumut sekira pukul 10.00 WIB. Setelah berorasi beberapa saat di luar gedung dewan, massa merangsek ke ruangan rapat paripurna, tempat di mana Aziz tengah memimpin rapat dengan agenda membahas Ranperda Pengelolaan Keuangan Daerah. Sekitar pukul 10.33 WIB, Aziz yang baru saja membuka rapat paripurna langsung menghentikan rapat ketika massa berhasil menerobos masuk. Para pimpinan dewan termasuk Aziz Angkat dan Sekdaprov Sumut, RE Nainggolan, terpaksa diungsikan ke ruang pimpinan yang persis berada di belakang ruang sidang paripurna. Massa yang beringas membawa sebuah peti mati ke dalam ruangan rapat paripurna. Mereka juga membawa spanduk dan poster-poster yang berisi tuntutan dibentuknya Provinsi Tapanuli. Secara bergantian mereka berorasi. Sekitar pukul 11.30 WB, dikawal aparat kepolisian, Aziz Angkat kemudian diungsikan ke ruangan Fraksi Partai Golkar yang terletak di lantai dasar gedung dewan. Massa yang melihat Aziz diungsikan, langsung menyerang dengan melempari rombongan Aziz Angkat dengan berbagai macam benda, termasuk gelas-gelas yang ada di atas meja para anggota dewan. Aziz Angkat terus diikuti massa sampai ke ruangan Fraksi Partai Golkar. Di tempat itu ia dicaci maki, bahkan harus mendapatkan perlakuan tidak pantas dari sejumlah pengunjukrasa tanpa ada yang kuasa menghalangi. Diduga karena tidak kuat menahan serangan, Aziz Angkat pun terkapar dan polisi mencoba mengevakuasinya untuk dibawa ke rumah sakit. Proses evakuasi Aziz tidak berjalan lancar. Delapan staf DPRD Sumut yang mengangkat tubuh Aziz pun sempat dihalang-halangi massa yang menuduh Ketua DPRD Sumut itu berpura-pura sakit. Massa tetap mencoba menghalangi evakuasi Aziz, dengan susah payah tubuh Aziz berhasil dinaikkan ke truk polisi yang diparkir di halaman samping gedung dewan. Truk yang membawa Aziz tidak bisa langsung keluar area gedung dewan karena massa terus menghalanginya. Sesampainya di Rumah Sakit Gleni Internasional, Aziz pun langsung mendapatkan pertolongan dari petugas medis, namun nyawanya tidak terselematkan "Ini sudah terlambat," ujar seorang petugas di rumah sakit itu. Aziz Angkat yang juga Sekretaris DPD Partai Golkar Sumut itu dilantik menjadi Ketua DPRD pada 27 November 2008. Ia menggantikan H Abdul Wahab Dalimunthe yang mengundurkan diri karena menjadi Caleg Partai Demokrat. Sebelum berkiprah di Partai golkar, politisi kelahiran 10 Januari 1958 itu sebelumnya tercatat sebagai dosen di Universitas Negeri Medan (Unimed). Pendidikan S2 suami Turnalis Siregar itu diraihnya di di Universitas Sumatera Utara (USU) Medan. (*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009