Jakarta (ANTARA News) - Menteri Negara Urusan Luar Negeri dan Persemakmuran Inggris, Bill Rammell, memuji semboyan persatuan Indonesia, Bhineka Tunggal Ika (unity in diversity), sebagai sebuah gagasan yang layak mendapatkan tempat lebih besar.

"Kami, di Inggris tidak memiliki semboyan nasional namun seandainya kami memilikinya, saya tidak bisa memikirkan semboyan yang lebih baik bagi kami," kata Rammell dalam pidatonya di Pusat Dialog dan Kerjasama antar Peradaban (CDCC) di Jakarta, Selasa.

Menurut Rammell, Indonesia merupakan masyarakat multi-budaya, multi-agama dimana warga mayoritas menghargai hak-hak kaum minoritas.

"Indonesia adalah negara yang meletakkan semboyan `Bhineka Tunggal Ika` dalam lubuk hatinya selama ini. Suatu gagasan yang bisa ditularkan oleh bangsa Indonesia ke berbagai belahan dunia lainnya," ujarnya.

Gagasan itu, lanjut dia, dapat ditularkan dengan cara yang sama dengan konsep mengenai kebenaran dan rekonsiliasi di Afrika Selatan yang telah memberikan instrumen baru kepada dunia dalam menangani situasi-situasi pasca konflik yang pelik.

Rammell kemudian mengandaikan jika saja Bhineka Tunggal Ika menjadi prinsip hidup yang dianut di Timur Tengah, dimana semua orang Israel dan Palestina tidak sekedar mengakui perbedaan masing-masing tetapi juga kekuatan dan kemakmuran yang akan dicapai kedua bangsa jika hidup bersama secara damai.

"Bayangkan negara Afganistan yang memfokuskan diri untuk menekan ekstrimisme yang brutal, namun mampu menyatukan semua upayanya untuk membangun sebuah negara yang kuat dan bersatu, yang dibentuk oleh kehendak dari penduduk Afganistan sendiri," katanya.

Kemudian, lanjut dia, di Irak kaum Sunni, Syiah, dan Kurdi bisa mengkosolidasikan kemajuan demokrasi dan semakin mendorong kekuatan dan kesatuan dari perbedaan di antara mereka.

"Sebagian orang mengatakan hal ini sebagai idealistis tetapi saya tidak menyesalkan hal itu," katanya seraya mengatakan bahwa idealisme yang sehat telah memberikan perdamaian yang abadi di Irlandia Utara.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa Inggris mendukung pemerintah Irak dan Afganistan memberikan yang terbaik untuk rakyatnya.

"Stabilitas jangka panjang adalah yang kami idam-idamkan di Timur Tengah, Afganistan dan Irak," katanya.

Rammell menilai jika Timur Tengah menjadi stabil dan damai serta Irak dan Afganistan menjadi tenang, moderat dan semakin makmur maka upaya politik, pembangunan dan diplomatik yang saat ini dilakukan di negara-negara tersebut bisa diarahkan untuk mengatasi tantangan-tantangan global.

Dalam akhir pidatonya yang disampaikan dalam bahasa Inggris, Rammell mengutip tulisan Pramoedya Ananta Toer dalam bukunya yang berjudul Buru Quartet.

"Kita bisa berkonsentrasi pada kehidupan `kemanusiaan` ... bukan kematian `kemanusiaan` maka bisa kita berharap untuk meyakinkan mereka yang senang terlibat dalam konflik bahwa Bhineka Tunggal Ika merupakan alternatif yang lebih baik dan bisa dijalankan," katanya.

Rammell melakukan kunjungan resmi ke Indonesia 9 dan 10 Febuari ini untuk melanjutkan hubungan erat antara pemerintah Inggris dan Indonesia. Dalam kunjungannya Rammell bertemu dengan Menlu RI Hassan Wirajuda dan melakukan diskusi dengan komunitas madani Indonesia.
(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009