Jakarta,  (ANTARA News) - Indonesia menyelesaikan investor update yang meliputi lebih dari 120 investor internasional dunia pada tanggal 12 Februari 2009, dalam rangka memperkenalkan Program Global Medium Term Note Republik Indonesia (Program GMTN).

Keterangan tertulis Ditjen Pengelolaan Utang Depkeu di Jakarta, Jumat, menyebutkan, delegasi Republik Indonesia yang terdiri atas para pejabat senior dari Departemen Keuangan, Bank Indonesia, PT Bursa Efek Indonesia dan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia telah melakukan pertemuan dengan para manajer investasi, bank-bank, dan investor lainnya di London, New York, Boston, San Fransisco, Los Angeles, Singapura dan Hongkong.

Investor Update ini dilaksanakan untuk memperkenalkan Program GMTN menyampaikan informasi terkini mengenai profil kredit Indonesia. Program GMTN telah dibentuk pada tanggal 28 Januari 2009 yang ditujukan untuk penerbitan Surat Utang Negara Republik Indonesia dalam valuta asing di masa mendatang.

Investor Update ini memberikan informasi terkini kepada para investor mengenai dampak krisis ekonomi global terhadap Indonesia, kebijakan pemerintah menanggapi krisis ekonomi global, stimulus fiskal yang sedang diajukan dan rencana anggaran pembiayaan.

Di tengah perlambatan pertumbuhan ekonomi global dan ketidakpastian atas kondisi pasar keuangan dunia, Investor Update disambut baik oleh pasar ditandai dengan banyaknya permintaan pertemuan dengan delegasi Republik Indonesia.

Kinerja Surat Utang Negara Republik Indonesia dalam valuta asing telah melampaui kinerja indeks surat utang negara lainnya pada pasar negara berkembang sejak dikeluarkannya pengumuman mengenai Investor Update pada tanggal 28 Januari 2009.

Barclays Capital dan UBS Investment Bank, sebagai Arrangers dalam Program GMTN ini, telah menyusun pertemuan-pertemuan tersebut di atas bagi Republik Indonesia.

Dengan mempertimbangkan kondisi pasar, Republik Indonesia akan mempersiapkan penerbitan Surat Utang Negara berdenominasi dollar Amerika Serikat dalam Program GMTN setelah Investor Update berakhir dan proses pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara oleh Dewan Perwakilan Rakyat selesai dilakukan.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009