Pekanbaru (ANTARA News) - Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Stasiun Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Kota Pekanbaru mendeteksi munculnya titik api (hotspot) di sejumlah kawasan hutan di Provinsi Riau.

"Titik api kembali bermunculan di Riau," kata staf analisa BMG Pekanbaru Marzuki di Pekanbaru, Jumat.

Marzuki menjelaskan, berdasarkan pantauan satelit NOAA 18 pada Jumat Siang diketahui ada lima titik api di hutan di sejumlah kabupaten/kota di Riau.

Sebelumnya, berdasarkan pantauan satelit Kamis sore hingga Jumat pagi BMG menyatakan sudah tidak ada titik api.

Menghilangnya titik api pada Kamis hingga Jumat pagi, kata BMG, disebabkan oleh hujan yang turun dengan itensitas ringan dan sedang.

BMG memprediksi kembali bermunculannya titik api atau hotspot di sejumlah wilayah di Provinsi Riau disebabkan oleh meningkatnya temperatur udara pada Jumat siang.

"Suhu udara di Provinsi Riau pada Jumat siang mencapai 33,7 hingga 34 derajat celcius," kata Marzuki.

Sementara suhu udara normal di wilayah itu adalah 30 hingga 32 derajat celcius.

Karenanya, udara panas menyengat sangat terasa khususnya di Ibukota Provinsi Riau, Kota Pekanbaru pada Jumat siang.

Karena itu, BMG kembali mengimbau masyarakat dan perusahaan untuk tidak melakukan pembukaan hutan dan lahan dengan cara bakar agar tidak menimbulkan kebakaran besar dan menimbulkan kabut asap, mengingat indeks kekeringan di Provinsi Riau masih tinggi.
(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009