Jakarta (ANTARA News) - Kalangan remaja diimbau agar tidak berlebihan dalam memperingati Valentine Day, apalagi mengarah pada perbuatan negatif. "Apalagi sampai bersifat hura-hura atau menjurus pesta-pesta yang berbau kebatilan," kata Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Idy Muzayyad di Jakarta, Jumat. IPNU mengajak para pelajar dan remaja memahami kesulitan orang tua dengan tidak menghamburkan uang untuk sesuatu yang mubazir berkenaan dengan Valentine Day atau biasa disebut Hari Kasih Sayang itu. "Soal kasih sayang kan diajarkan sepanjang zaman, setiap waktu, mengapa harus terjebak hanya pada 14 Maret," Ini kan pembelokan nilai kemanusiaan," katanya. Idy mengatakan, selama ini perayaan Valentine Day cenderung disalahartikan dalam bentuk kegiatan-kegiatan yang kontraproduktif dengan etika keindonesiaan. Pelajar dan remaja, katanya, seringkali terjebak pada mitos hari kasih sayang itu, dan mewujudkan mitos itu dalam bentuk tindakan yang tidak tepat, misalnya pesta narkoba atau seks. Kepada kalangan remaja Islam, IPNU menyarankan agar mereka sebaiknya mempersiapkan diri menyambut Maulid Nabi yang jatuh pada 9 Maret mendatang, daripada memperingati Valentine Day. "Itu jelas bermanfaat karena pelajar dan remaja harus mengenal keteladanan Rasulullah sebagai uswatun hasanah atau suri tauladan yang baik," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009