Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Yusron Ihza Mahendra, di Jakarta, Senin pagi, mengungkapkan, ada kekhawatiran, perbatasan RI di wilayah Provinsi Sulawesi Utara dengan Filipina bahagian Selatan, menjadi tempat transit teroris internasional.

"Peluang itu ada. Apalagi pengawasan kita terhadap pulau-pulau terdepan atau serambi Nusantara (dulu diistilahkan pulau-pulau terluar, malah daerah belakang), itu memang kurang," ungkapnya kepada ANTARA.

Malahan, ia juga tak menampik, kawasan perairan perbatasan itu, juga sangat rawan bagi penyelundupan ikan (illegal fishing), illegal trading, jalur Narkoba, serta kejahatan transnasional lainnya (termasuk traficking).

Ia mengatakan itu, ketika berbincang mengenai dimasukkannya Pulau Miangas di kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara, ke dalam peta nasional Negara Republik Filipina.

Salah satu Ketua DPP Partai Bulan Bintang (PBB) ini lalu mengingatkan, jika RI ingin lebih aman dari terorisme (internasional) atau tidak dituduh sebagai sarang teroris, harus ada perubahan sikap.

"Yakni perlu perhatian yang lebih besar dari Pemerintah terhadap daerah tadi (Sulawesi Utara). Perhatian ini harus semakin kuat," tandasnya.

Jika Pemerintah memang jeli, demikian Yusron Ihza Mahendra, bantuan asing untuk memberantas terorisme seharusnya dapat makin banyak kita terima dengan dalih di atas.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009