Jakarta, 18/2 (ANTARA) - Pada hari Senin 16 Februari 2009, Menteri Keuangan RI telah bertemu dengan Presiden Asian Development Bank (ADB), Mr. Haruhiko Kuroda. Pertemuan mendiskusikan berbagai persiapan yang telah dilakukan Indonesia sebagai tuan rumah Sidang Tahunan Dewan Gubernur ADB ke-42 tanggal 2-5 Mei 2009 (ST-ADB 2009) di Nusa Dua,Bali, peran dan program ADB dalam mitigasi krisis keuangan dunia terhadap anggota ADB, dan program ADB di Indonesia.
 
     Terkait dengan ST-ADB 09, Menteri Keuangan, selaku ketua pengarah Tim Kerja ST-ADB 09, menyampaikan progress persiapan yang telah dilakukan oleh Indonesia, baik untuk pertemuan Dewan Gubernur (DG) ADB sebagai agenda utama, maupun rangkaian pertemuan dan agenda terkait.
 
     Beberapa agenda utama yang dilakukan dalam ST-ADB 2009 nantinya adalah:
   
          1. Peningkatan modal atau General Capital Increase (GCI) ADB

      Salah satu agenda utama dari DG ADB yang diharapkan dapat disepakati pada ST-ADB 09 adalah peningkatan modal ADB atau General Capital Increase (GCI) yang diperlukan ADB dalam memberikan dukungan pembiayaan pembangunan bagi negara-negara anggotanya khususnya negara-negara anggota yang masuk katagori negara berkembang.
 
     Indonesia selaku anggota utama ADB (pemilik 5% saham ADB) dan perannya selaku co-chair working Group IV-20 dalam Reformasi Bank Dunia dan Bank-bank Pembangunan Multilateral (termasuk ADB) mendukung sepenuhnya peningkatan maksimal GCI, yaitu 200 % dari modal yang ada saat ini (high level scenario). Dengan kenaikan GCI 200 % dapat dilakukan peningkatan pertumbuhan peminjaman 7,5 % atau 13 Milyar dollar AS. Indonesia secara proaktif juga menyuarakan dukungan tersebut di berbagai forum multilateral, regional, dan bilateral yang diikuti. GCI diharapkan memberikan ruang bagi ADB dalam mencapai target dari strategi ADB 2020, yaitu kawasan Asia yang bebas dari kemiskinan pada tahun 2020, dan mampu membiayai stimulus fiskal oleh negara-negara anggota dari dampak krisis keuangan global.
 
          2. Pertemuan Menteri-menteri Keuangan ASEAN+3
   
     Pada Asean+3 FMM di Bali pada tanggal 3 Mei mendatang, diharapkan dapat diumumkan jumlah dana dalam kerjasama Chiang Mai Initiative Multilateralization (CMIM), sebagai upaya bersama dalam menanggulangi dampak krisis keuangan global terhadap negara-negara anggota. Dengan adanya peningkatan jumlah dana (pooling fund) yang dapat diakses oleh anggota diharapkan dapat menjadi sumber kepercayaan pasar karena tersedianya tambahan cadangan devisa apabila diperlukan oleh anggota. Kawasan Asean+3 dijadikan model oleh ADB sebagai kawasan dengan pertumbuhan ekonomi yang stabil dan diharapkan dapat mendorong terciptanya kerjasama ekonomi Asia dan Pasifik. Implementasi CMIM yang di antaranya penyediaan bantuan likuiditas yang signifikan bagi cadangan devisa, dalam tempo singkat dengan persyaratan yang tidak memberatkan, diperlukan tidak saja untuk meminimalkan dampak langsung krisis pada negara yang memerlukan bantuan namun juga dampak lanjutannya (contagion effect) pada negara-negara anggota lainnya. ADB akan memberikan dukungan antara lain dalam bentuk survailence bersama ASEAN sekretariat.
 
          3. Side Meeting ST-ADB
   
     Berbagai agenda terkait dari ST-ADB 09 mencakup di antaranya pertemuan bilateral para menteri, seminar-seminar international, Indonesian Day (ID), dan ASEAN Investment Day (AID), ID dan AID merangkum berbagai acara yang meliputi seminar, eksibisi, dan program-program terkait lainnya yang bertujuan untuk menarik minat para investor manca negara untuk melakukan investasi di kawasan ASEAN dan Indonesia.
 
     DUKUNGAN ADB UNTUK PEMBIAYAAN APBN 2009
   
     Berkenan dengan program ADB di Indonesia, ADB berkomitmen untuk meningkatkan dukungan pembiayaan bagi APBN tahun 2009 berjalan. Dukungan ADB tidak hanya untuk pembiayaan konvensional, melalui bantuan program dan bantuan proyek, namun termasuk pula pembiayaan siaga (contingent financing) melalui skema deferred drawdown option (DDO) bersama dengan Bank Dunia dan negara-negara bilateral lainnya. Pembiayaan DDO merupakan antisipasi bila krisis keuangan global berlanjut, dan baru digunakan manakala pembiayaan dari sumber lainnya, khususnya SUN tidak dapat terpenuhi atau dinilai terlalu mahal biayanya.
 
     Selanjutnya, Presiden Kuroda akan melakukan courtesy call dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara, dan besok tanggal 17 Februari 2009 akan melakukan site inspection ke Bali.
 
     Untuk keterangan lebih lanjut, silakan hubungi Harry Z. Soeratin, Kepala Biro Hubungan Masyarakat Departemen Keuangan  

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2009