Kondisi pasien pada umumnya memang karena keletihan, pulang umrah keletihan, karena faktor usia, dan tidak mau makan dan minum selama di rumah sebelum datang ke rumah sakit
Yogyakarta (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr Sardjito, Yogyakarta menangani satu pasien lanjut usia dalam status pengawasan menyusul adanya wabah COVID-19 yang disebabkan virus korona baru.

Ketua Tim Viral Airborne RSUP Dr Sardjito dr Ika Trisnawati saat jumpa pers di RSUP Dr Sardjito, Yogyakarta, Selasa, mengatakan bahwa pasien berusia 75 tahun itu mendapatkan penanganan khusus setelah diketahui kondisinya lemah serta tidak mau makan dan minum sepulang dari umrah pada 1 Maret 2020.

"Kondisi pasien pada umumnya memang karena keletihan, pulang umrah keletihan, karena faktor usia, dan tidak mau makan dan minum selama di rumah sebelum datang ke rumah sakit," kata Ika.

Baca juga: Dinkes Kepri kirim swab seorang suspect COVID-19 ke Jakarta

Meski demikian, ia mengatakan pasien yang saat ini dirawat di ruang isolasi tersebut telah membaik dan menujukkan kondisi yang stabil.

Rumah sakit yang sebelumnya merujuk pasien itu, menurut Ika, memiliki kecurigaan bahwa pasien tersebut memiliki gejala terjangkit virus corona baik MERS-Cov atau COVID-19. "Jadi sebenarnya kalau pada pasien ini lebih cocok (diduga) MERS-Cov karena dari Timur Tengah," kata dia.

Selama menjalani perawatan di RSUP Dr Sardjito, menurut dia, pasien tersebut memang menunjukkan tanda-tanda infeksi pada paru.

Akan tetapi, tanda tersebut lebih menunjukkan infeksi yang disebabkan oleh bakteri karena diikuti peningkatan angka leukosit atau sel darah putih.

Baca juga: RS di Tangerang diminta siapkan ruang isolasi khusus terkait corona

"Kemudian juga tanda-tanda klinisnya, paru-parunya kondisinya relatif tidak berat," kata dia.

Meski kemungkinan besar terinfeksi bakteri, menurut dia, penanganan pasien dalam kriteria pengawasan itu tetap mengikuti standar yang telah ditetapkan Kemenkes.

Selain diisolasi, juga dilakukan pengambilan swab tenggorok, hidung, serta sampel darah, dan dahak yang kemudian dikirim ke Litbangkes. "Hasilnya kemungkinan 2 sampai 3 hari ke depan," kata dia.

Ika menyebutkan bahwa satu pasien tersebut tercatat sebagai pasien keenam yang masuk kriteria pengawasan di ruang isolasi airborne RSUP Sardjito. Adapun lima pasien sebelumnya yang terdiri atas empat WNA asal China dan satu WNI telah dinyatakan negatif virus corona dan kondisinya baik sehingga dipulangkan.

Dengan demikian, Direktur Medik dan Keperawatan RSUP Dr Sardjito, Rukmono Siswishanto memastikan bahwa hingga saat ini belum ada kasus pasien dengan status positif COVID-19 di RSUP Dr Sardjito.

"Sampai saat ini belum ada kasus yang positif," kata Rukmono.

Baca juga: RSUD Padangsidimpuan siapkan ruangan isolasi rujukan pasien corona
Baca juga: Lomba Sumatera Jungle Run tetap lanjut saat merebaknya wabah corona
Baca juga: Dinkes Cirebon imbau masyarakat tidak khawatir virus corona

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020