Jakarta (ANTARA News) - Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso, ternyata tak sekadar mencermati masalah-masalah militer dan pertahanan, tetapi juga kehidupan selebritis melalui tayangan infotainment di televisi.

"Dan ternyata berita-berita seperti itu lebih menarik bagi media. Contoh, kedekatan Tommy Soeharto dan model Catherine Wilson, beritanya diulang-ulang terus. Tadi pagi juga," ujarnya kepada ANTARA di Jakarta.

Ditemui di ruang kerjanya, alumni Akademi Militer (Akmil) 1975 itu mengatakan, dibandingkan berita-berita kegiatan militer, khususnya untuk membangkitkan nasionalisme, berita Tommy-Catherine lebih diminati.

"Seperti beberapa waktu lalu. TNI bekerjasama dengan BKKBN, gak ada media yang muat. Kalau pun ada, hanya di pojok dalam kolom kecil. Padahal, dengan keberhasilan KB akan lahir generasi muda bangsa yang memiliki keunggulan kompetitif," tutur mantan Panglima Kodam Jaya itu.

Sepertinya, lanjut mantan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) itu, masyarakat kurang peduli dengan kondisi sosial ekonomi bangsanya. "Mereka lebih tertarik acara gosip daripada kegiatan-kegiatan yang mendukung nasionalisme," ungkapnya, prihatin.

Media, lanjut Djoko, hendaknya bisa menjalankan fungsi pendidikan dan hiburannya secara berimbang dan proposional. "Jangan hanya berita-berita selebritis seperti Sarah Azhari, Tommy dan Catherine saja, yang ditonjolkan," katanya, sambil tertawa ringan. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009