"Kami sudah siapkan, dosen-dosen agar dapat mengadopsi pembelajaran daring ini,...."
Jakarta (ANTARA) - Rektor Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Dr Agustinus Prasetyantoko mengatakan kampusnya menerapkan protokol kesehatan khusus pada perkuliahan untuk mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19.

"Kami bersama anggota fakultas dan civitas membuat protokol kesehatan dalam perkuliahan untuk mencegah penularan virus Covid-19," ujar Agustinus Prasetyantoko di Jakarta, Kamis.

Pada setiap lantai gedung perkuliahan disediakan cairan pembersih tangan. Kemudian dosen-dosen juga tidak dianjurkan berkunjung ke daerah yang menjadi tempat wabah.

Kemudian, mahasiswa dari fakultas kedokteran juga memberikan edukasi pada publik mengenai virus corona tersebut.

"Tujuannya agar masyarakat tidak panik. Edukasi dilakukan dengan terjun langsung ke masyarakat dan juga melalui sosial media," terang dia.
Baca juga: Mahasiswa Indonesia yang dievakuasi dari Hubei mulai kuliah daring

Menurut dia, kampus memiliki peran besar agar masyarakat tidak panik dengan adanya virus tersebut.

Untuk pembelajaran, belum ada rencana untuk meniadakan tatap muka.

Meski demikian, pihaknya menyiapkan pembelajaran dalam jaringan jika kondisi tidak memungkinkan lagi untuk tatap muka.

"Kami sudah siapkan, dosen-dosen agar dapat mengadopsi pembelajaran daring ini," kata dia lagi.

Universitas Atma Jaya mengadakan serasehan yang menghadirkan sejumlah rektor Atmajaya sebelumnya. Dalam kesempatan itu, Agustinus Prasetyantoko menegaskan dunia yang sedang berubah dengan cepat menuntut kemampuan adaptasi perguruan tinggi yang tinggi agar bisa tetap relevan dan mampu menghasilkan lulusan yang unggul dan peduli.
Baca juga: Unpad gelar kuliah daring untuk 23 mahasiswa yang tertahan di Tiongkok

"Tekanan globalisasi dan era disrupsi yang melanda dunia saat ini semakin membutuhkan manusia yang komplit. Baik sebagai manusia yang unggul dan juga peduli dan bagi Kampus Atma Jaya sendiri keharusan untuk melakukan transformasi semestinya menjadi gen yang tidak terpisahkan," jelas dia.

Kampus yang relevan bergantung pada kualitas pengajar, kurikulum dan juga fasilitas yang disediakannya, sehingga dunia pendidikan tetap mampu menjawab tantangan zaman.

"Bagaimana menjadi manusia yang unggul dan peduli. Apakah manusia kampus masih punya mimpi yang besar untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa? Oleh karenanya sejarah harus dirawat untuk melihat masa depan agar apapun tantangannya bisa dijawab dengan baik dan benar," imbuh dia.
Baca juga: Mahasiswa Aceh dari China akan kuliah secara daring
Baca juga: Antisipasi COVID-19, mahasiswa Pamekasan jalani kuliah daring

Pewarta: Indriani
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2020