Kartu Wisata Berlangganan ini kami terbitkan bekerja sama dengan sejumlah bank
Sumenep (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur,  pada tahun 2020 ini menerbitkan Kartu Wisata Berlangganan, sebagai upaya meningkatkan kunjungan dan mempermudah akses wisata ke daerah itu.

"Kartu Wisata Berlangganan ini kami terbitkan bekerja sama dengan sejumlah bank," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemkab Sumenep Bambang Irianto di Sumenep, Jumat.

Baca juga: Bupati Pamekasan presentasikan potensi Madura di Bisnis Forum Jatim

Bank-bank itu antara lain, Bank Jatim, BRI dan beberapa bank lain yang memiliki kantor cabang di Sumenep.

Menurut Bambang, melalui Kartu Wisata Berlangganan, wisatawan yang hendak berkunjung ke sejumlah tempat wisata di Sumenep, tidak perlu lagi mengeluarkan uang tunai.

"Mereka cukup memanfaatkan Kartu Wisata Berlangganan tersebut, dan tagihannya oleh pihak bank," kata Bambang.

Ia menuturkan kebijakan Pemkab Sumenep membuat Kartu Wisata Berlangganan tersebut, karena beberapa pertimbangan.

Baca juga: Akademisi sebut KEK solusi alternatif pengembangan ekonomi Madura

Selain karena menyesuaikan dengan kemajuan teknologi yang serba digital, juga karena kunjungan wisatawan mancanegara ke kabupaten paling timur di Pulau Madura tersebut, kian meningkat.

"Melalui Kartu Wisata Berlangganan ini, para wisatawan akan lebih mudah untuk berbelanja di tempat-tempat wisata di Sumenep," katanya.

Kepala Disparbud Sumenep ini lebih lanjut menuturkan, sejak program "Visit to Sumenep" diluncurkan, kunjungan wisatawan memang cenderung meningkat.

Baca juga: Bupati Pamekasan usulkan pemerintah terapkan KEK di Madura

Awalnya hanya berjumlah ratusan orang, akan tetapi pada tahun 2019 meningkat menjadi ribuan orang. 

"Catatan kami, untuk tahun 2019 mencapai seribu orang lebih, baik wisatawan domestik maupun wisman," katanya.

Kebanyakan, sambung Bambang, wisatawan yang datang ke Sumenep, karena tertarik dengan beragam kegiatan budaya yang digelar Pemkab Sumenep, selain keindahan alam berupa pulau-pulau yang ada di daerah itu.

Baca juga: Sapi Madura, antara nilai ekonomi dan identitas sosial
 

Pewarta: Abd Aziz
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020