Indeks Nikkei mengakhiri perdagangan di 20.749,75, yang menandai level penutupan terendah sejak 4 September
Tokyo (ANTARA) - Saham-saham Tokyo ditutup turun tajam pada perdagangan, karena sentimen investor menghindari risiko sejak awal menyusul kejatuhan ekuitas Eropa dan Wall Street yang dipicu oleh eskalasi kekhawatiran terhadap penyebaran virus corona.

Indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) anjlok 579,37 poin atau 2,72 persen, dari tingkat penutupan Kamis (5/3/2020), menjadi mengakhiri perdagangan di 20.749,75, menandai level penutupan terendah sejak 4 September.

Baca juga: Saham Tokyo dibuka melemah mengikuti pasar AS dan Eropa

Sementara itu, sebut Xinhua, indeks Topix yang lebih luas dari seluruh saham papan utama di pasar Tokyo jatuh 44,25 poin atau 2,92 persen, menjadi menetap pada 1.471,46 poin.

Saham-saham besi dan baja, perusahaan sekuritas dan yang terkait logam nonbesi paling banyak mengalami penurunan pada akhir perdagangan. Wall Street terpuruk pada akhir perdagangan Kamis (5/3/2020), dengan saham bank dan perusahaan perjalanan terpukul, karena gelombang baru ketakutan tentang penyebaran virus corona dan dampak ekonominya mencengkeram investor.

Penurunan tajam itu, terjadi hanya satu hari setelah kemenangan Joe Biden dalam pemilihan pendahuluan Super Tuesday calon presiden Demokrat mendorong reli saham-saham AS, dengan indeks Dow Jones melonjak lebih dari 1.100 poin.

Indeks-indeks utama ditutup jatuh lebih dari tiga persen, dengan Dow Jones Industrial Average anjlok 969,58 poin atau 3,58 persen menjadi 26.121,28 poin.

Indeks S&P 500 kehilangan 106,18 poin atau 3,39 persen menjadi berakhir di 3.023,94 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup turun 279,49 poin atau 3,1 persen menjadi 8.738,60 poin.

Baca juga: IHSG akhir pekan melemah seiring bursa global yang negatif
Baca juga: Bursa saham Seoul berakhir jatuh, Indeks KOSPI turun 2,16 persen


Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020