Jakarta (ANTARA) - PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I siap mencapai target pendapatan Rp11,5 triliun melalui dua program di tengah penyebaran wabah virus Corona.

"Di tahun 2020 ini target pendapatan (revenue) kita sekitar Rp11,5 triliun," ujar Direktur Utama AP I Faik Fahmi di Jakarta, Jumat.

Faik Fahmi mengatakan bahwa dengan adanya virus Corona ini pasti akan berdampak pada kinerja, sehingga AP I itu punya corrective action untuk berupaya semaksimal mungkin memastikan bahwa program kerja yang disusun dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan atau RKAP 2020 ini bisa terjaga dengan baik.

"Dengan demikian memang secara khusus kita membuat suatu program dalam bentuk revenue enhancement dan cost leadership. Kedua program inilah yang coba kita gali lebih jauh peluang peningkatan pendapatan untuk mengantisipasi penurunan secara langsung akibat penurunan penerbangan," katanya.

Baca juga: AP I: Pelarangan umroh pengaruhi 90 penerbangan/bulan ke Saudi Arabia

AP I akan berfokus di peningkatan pendapatan non-aero dengan memanfaatkan lima anak usaha milik AP I, kemudian juga memanfaatkan aset-aset yang selama ini tidak dimanfaatkan secara optimum.

"Di samping itu juga kita punya program cost leadership, mau tidak mau kita melakukan efisiensi yang harus kita lakukan untuk memastikan bahwa dampak yang ditimbulkan dapat kita kelola dengan baik," ujar Dirut AP I tersebut.

Faik Fahmi berharap dengan program-program tersebut maka target pendapatan tahun inj bisa tercapai dan tentu saja dari sisi biayanya dipastikan akan lebih rendah dari apa yang sudah ditetapkan dalam RKAP untuk membantu pencapaian kinerja tersebut.

Baca juga: Korean Air hentikan penerbangan Maret, AP I mulai hitung dampaknya

Sebelumnya PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I menyebut terdapat sekitar 12.703 penerbangan di bandara-bandara AP I yang dibatalkan selama periode Januari-Februari 2020 akibat wabah virus Corona.

Sedangkan dari dampak sisi finansialnya, menurut perhitungan AP I, selama Januari-februari ini ada sekitar loss opportunity dari dihentikannya beberapa penerbangan domestik dan internasional per dua bulan itu sekitar Rp207 miliar.

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020