Pamekasan (ANTARA News) - Sekitar 70 orang warga Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Senin, berunjukrasa ke kantor Kejaksaan Negeri (Kejari), meminta keseriusan  dalam penegakan supremasi hukum.

Menurut demonstrans, penegakan hukum yang dilakukan selama ini, baik oleh Kejari ataupun pihak pengadilan terkesan hanya sandiwara.

Para demonstrans yang tergabung dalam Komite Arek Lancor Bangkit (Kalab) ini berinti berbagai organisasi kemahasiswaan dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Pamekasan.

Mereka adalah Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Ikatan Mahasiswa Hukum Indonesia (ISMAHI), Aliansi Masyarakat Madura Pemerhati Nuklir (AM2PN), Koalisi Rakyat Bersatu Anti Korupsi (KRBAK), Koalisi Mahasiswa Bersatu (KMB), Forum Kota (Forkot), LSM Unity Control of Social (Unic)dan Aliansi Mahasiswa Pejuang Rakyat (AMPERA).

Aksi dimulai dari kantor sekretariatnya masing-masing sekitar pukul 10.30 WIB dengan mengendarai mobil dan sepeda motor, bahkan ada pula yang berjalan kaki .

Selain berorasi, para demonstrans juga membawa berbagai poster dan spanduk yang antara lain bertuliskan, "Pak Jaksa. Hukum Jangan Dipermainkan", "Pak Jaksa Jangan Bodohi Rakyat" dan "Buktikan Pengabdian Pak Jaksa"

Para demonstrans menggelar orasi secara bergantian di depan pintu gerbang kantor Kejari di jalan Raya Penglegur Pamekasan.

"Semua proses hukum oleh pihak Kejari selama ini terutama yang menyangkut kasus korupsi, hanya sandiwara belaka," kata Korlap aksi,Amier Sarkasi, dalam orasinya.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009