Sesampai di bandara, Chris John, yang didampingi pelatih sekaligus manajer Craig Christian, disambut Menegpora Adhyaksa Dault dan Irwan Hidayat, Dirut PT Sido Muncul yang selama ini menjadi sponsor petinju asal Banjarnegara itu.
Suasana semakin meriah karena Chris John tidak hanya disambut pejabat negara di ruang VIP bandara, tapi juga dua artis terkenal, Tamara Blezensky dan penyanyi Maia Estianti.
Tamara menjalankan perannya sebagai duta tinju Indonesia, sementara Maia, sengaja mempersembahkan lagu untuk Chris John dengan judul "Sang Juara".
Chris tetap membawa pulang sabuk juara dunia kelas bulu versi WBA setelah bertarung dengan hasil imbang menghadapi penantangnya Rocky Juarez dari AS.
Dengan hasil tersebut, Chris berhasil mempertahankan gelar untuk yang ke-11 kalinya secara beruntun.
Dengan wajah yang tampak masih kelelahan karena menempuh perjalanan panjang dari Houston, Chris John dan Craig, pelatih asal Australia itu tetap berusaha menjawab setiap pertanyaan yang diajukan.
Kepada puluhan wartawan, Chris mengatakan bahwa ia tidak terlalu memusingkan hasil imbang yang diraih, meski ia yakin bahwa ia seharusnya dinyatakan sebagai pemenang karena lebih banyak mendaratkan pukulan.
"Tapi saya tetap bersyukur karena walau bagaimana pun, sabuk juara tetap bisa dibawa pulang ke Tanah Air," katanya.
Chris juga menambahkan dari sisi bisnis, hasil imbang tersebut ada juga hikmahnya karena penonton pasti akan penasaran untuk menyaksikan pertarungan ulang.
"Tapi soal pertandingan ulang, semuanya saya serahkan kepada manajer (Craig Christian). Saya juga sudah terikat kontrak selama tiga tahun dengan manajemen Golden Boy Promotion," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Menegpora Adhyaksa Dault mengatakan bahwa sebagai wakil dari pemerintah, ia menyampaikan ucapan selamat dan terima kasih kepada Chris John yang mampu menembus persaingan tingkat dunia.
"Saya juga menyampaikan salam dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk Chris John yang telah membawa nama bangsa dan negara," katanya.
(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009
