Jakarta (ANTARA News) - Grup band asal Inggris, Matt Bianco mengaku merasa bangga bisa tampil di Axis Jakarta International Java Jazz yang berlangsung d JCC Senayan Jakarta, dari 6 - 8 Maret 2009.

"Kami merasa sangat fantastik tadi malam. Kami bangga bisa menjadi bagian dari Java Jazz," kata personil Matt Bianco, Mark Fischer yang ditemani personil lainnya yaitu Mark Reilly dalam jumpa pers sebelum pentas di Plenary Hall JCC Senayan Jakarta, Sabtu malam.

Fischer mengatakan, Matt Bianco belum pernah tampil di Indonesia sejak pertunjukan mereka terakhir pada 1990.

Ketika ditanya kenapa mereka tidak melakukan duet dengan musisi Indonesia, Fischer mengatakan, dirinya tidak sempat untuk merencanakan hal tersebut. "Kami juga belum kenal dengan musisi Indonesia," katanya.

Mereka juga berharap album terakhir Matt Bianco yang telah dirilis di Jepang dan Korea pada Maret ini, bisa segera dirilis di Indonesia.

Matt Bianco merupakan band dari Inggris yang terbentuk pada 1983 oleh tiga orang yaitu Kito Poncioni (bass), Mark Reilly (vocals), dan Danny White (keyboards),

Hari kedua penyelenggaraan Java Jazz ini tetap dipenuhi oleh penonton yang sebagian besar merupakan anak muda. Ada 65 musisi dan grup band yang tampil dari pukul 14.00 sampai dengan pukul 02.00 pagi di 18 panggung di kompleks JCC Senayan.

Musisi unggulan untuk hari kedua Java Jazz ini yaitu Jason Mraz, Matt Bianco dan penyanyi asal Belanda Laura Fygi

Juga tampil musisi mancanegara lainnya antara lain Chuck Loeb, The Young Prodigies, Eclairs, Quasimode dari Jepang, Harvey Mason, Oleta Adams, Cristian Cuturuffo Quinteto dari Chili, I Visionari dari Itali

Sedangkan musisi Indonesia yang tampil misalnya Dewa Budjana dan Tohpati, Glend Fredly, Aksan Sjuman, Ariss, RAN, Pandji.

Java Jazz Festival yang berlangsung di Balai Sidang Jakarta, pada 6 hingga 9 Maret mendatang, akan menghadirkan lebih dari 200 pertunjukan dengan total musisi yang berpartisipasi lebih dari 2.000 orang, baik musisi Indonesia maupun mancanegara. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009