Islamabad (ANTARA News) - Perdana menteri dan presiden Pakisan, Sabtu, meminta pemimpin CIA, yang sedang berkunjung, agar menghentikan serangan pesawat tanpa awak terhadap wilayah suku di Pakistan karena semua serangan itu kontra-produktif dan meningkatkan perasaan anti-AS, kata beberapa sumber seperti dikutip kantor berita IRNA.

Leon Panetta, Direktur Biro Intelijen Pusat (CIA), bertemu dengan Presiden Asif Ali Zardari dan Perdana Menteri Sayid Yusuf Raza Gilani dan menyampaikan keprihatinan besar mereka sehubungan dengan serangan tersebut, yang kebanyakan ditujukan kepada warga sipil, kata sumber itu.

Panetta mengatakan pada Februari, setelah penunjukannya, serangan udara AS terhadap kubu Al-Qaeda dan kelompok garis keras lain di dalam wilayah Pakistan akan berlanjut, kendati ada keprihatinan mengenai kemunduran di Pakistan.

"Tak ada yang mengubah upaya kami guna memburu pelaku teror, dan tak ada yang akan mengubah upaya itu," kata Panetta ketika menjawab pertanyaan mengenai serangan rudal CIA, yang dilancarkan dari pesawat tanpa awak Predator, kata media AS dalam laporannya bulan lalu.

Beberapa sumber mengatakan Presiden dan Perdana Menteri Pakistan tersebut memberitahu pemimpin CIA bahwa serangan rudal di dalam wilayah Pakistan juga menciptakan masalah bagi pemerintah.

Kepala CIA itu tak mengeluarkan komentar apa-apa tapi Menteri Luar Negeri Shah Mehmood Qureshi baru-baru ini mengatakan AS telah setuju menangani keprihatinan Pakistan mengenai serangan tersebut.  

Sumber itu mengatakan Presiden dan Perdana Menteri Pakistan meminta Amerika Serikat memasok Pakistan dengan pesawat tanpa awak guna melancarkan serangan rudalnya sendiri terhadap pengikut garis keras.

Pakistan juga telah meminta senjata canggih lain, termasuk helikopter serang Cobra, peralatan pandangan malam hari dan  komunikasi. Meskipun pesawat tanpa awak tampaknya tak mungkin diberikan --AS dan media Amerika menyatakan Pakistan secara "pribadi menyetuju dilanjutkannya serangan CIA"-- pemerintah dan Kongres AS tampaknya akan menyetujui tambahan bantuan militer serta paket bantuan bernilai miliaran dolar AS. Laporan tersebut selalu dibantah oleh Pakistan.

Kepala CIA itu mengunjungi Pakistan di tengah laporan di media AS bahwa serangan pesawat tanpa awak mungkin diperluas ke Balochistan dari wilayah suku Waziristan. Laporan tersebut menyulut ketidak-puasan kuat di Balochistan dan partai oposisi serta pemerintah provinsi itu telah bergabung dalam mengutuk rencana semacam itu.

AS sudah memperluas serangan ke wilayah suku lain dan bahkan ke daerah permukiman di kabupaten Bannu.

Menurut satu pernyataan resmi, Direktur CIA Leon Panetta menemui Presiden Asif Ali Zardari, Sabtu malam, di Istana Kepresidenan. "Masalah yang berkaitan dengan situasi keamanan di wilayah tersebut setelah serangan Mumbai tahun lalu dibahas."

Menteri Luar Negeri Shah Mehmood Qureshi, Penasehat Perdana Menteri mengenai Urusan Dalam Negeri A. Rehman Malik dan Duta Besar AS di Islamabad Anne Petterson juga hadir dalam pertemuan itu.

Leon Panetta bertemu dengan Perdana Menteri Sayid Yusuf Raza Gilani di kediaman PM, Sabtu malam, kata Kantor Perdana Menteri.

Selama pertemuan tersebut, masalah kepentingan bilateral dan seluruh kerja sama AS-Pakistan juga dibahas, katanya.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009