Bandung (ANTARA) - Anggota DPR RI Dedi Mulyadi meminta pemerintah, khususnya pemerintah daerah (pemda) segera mengambil tindakan cepat, terkait penyebaran penyakit yang disebabkan virus corona (COVID-19) di Indonesia karena langkah cepat yang diambil bisa meminimalisasi penyebaran virus tersebut.

“Seluruh pemerintah daerah di Indonesia harus berani mengambil tindakan inisiatif atas pencegahan penyebaran virus corona di wilayah kerjanya masing-masing,” ujar Dedi Mulyadi dalam siaran pers yang diterima ANTARA, Senin.

Dedi yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi IV DPR RI tersebut mengatakan, salah satu langkah antisipasi dengan meminimalisir kegiatan yang melibatkan banyak masyarakat.

Menurut dia pemerintah pusat dan daerah bisa mengambil langkah konkret seperti meliburkan sekolah, menutup tempat wisata dan meminimalisir kerumunan masyarakat seperti konser musik hingga pertandingan sepak bola.

“Hal itu bisa dilakukan untuk sementara waktu agar masyarakat meminimalisir kerumunan mencegah penyebaran virus,” katanya.

Baca juga: Kasus positif COVID-19 di Indonesia jadi 117
Baca juga: 8 sembuh 5 meninggal akibat COVID-19 di Indonesia


Dedi mengatakan, secara penanganan virus corona menjadi domain dinas atau kementerian kesehatan namun hal itu tetap perlu dukungan seluruh pihak untuk menerapkan langkah nyata.

Secara penanganan, virus corona sudah menjadi domain stakeholder kesehatan. Akan tetapi secara pencegahan, semua pihak patut menerapkan langkah konkret.

Hal yang paling penting, kata Dedi, dampak paling besar adalah dari aspek psikologis masyarakat.

“Dampak isu penyebaran virus corona jauh lebih merusak aspek psikologi masyarakat dibandingkan dengan proses pemulihan orang yang terjangkit virusnya,” katanya.

Mantan Bupati Purwakarta itu juga mengimbau agar masyarakat tetap menjaga kesehatan masing-masing dengan sering membersihkan diri dan lingkungan sekitar.

Wisata Tajug Ditutup

Dedi yang juga Ketua DKM Tajug Gede Cilodong memberlakukan kebijakan untuk menutup sementara areal wisata di sekitar masjid yang berada di Kecamatan Bungursari, Kabupaten Purwakarta itu.

Penutupan dilakukan mulai Senin (16/3) hingga batas waktu yang belum ditentukan.

“Kawasan wisata akan dibuka setelah keadaan berangsur normal,” katanya.

Meski begitu ia memastikan untuk kegiatan keagamaan seperti Shalat Jumat dan lima waktu tetap dilaksanakan seperti biasa.

Baca juga: Ruang disinfeksi disiapkan di pintu masuk Istana
Baca juga: Wapres tunda kunjungan kerja ke daerah dan LN selama dua pekan

 

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Arief Mujayatno
Copyright © ANTARA 2020