Purwakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Dedi Mulyadi menyampaikan, saat ini banyak warga yang terjerat rentenir atau bank emok, sehingga ke depan perlu dilakukan penguatan koperasi yang ada di Tanah Air.

"Saya sudah riset semua orang atau pedagang kecil yang modal usahanya dari bank emok, itu tidak ada yang berhasil. Justru usahanya berantakan, semuanya bangkrut,” kata Dedi saat kampanye terbatas di Desa Cibeber, Kecamatan Kiarapedes, Kabupaten Purwakarta, Jabar, Selasa.

Ia mengatakan, saat ini cukup banyak warga yang terjerat utang atau bank emok tapi tak mampu melunasi, karena tingginya bunga yang diberlakukan.

Dikatakannya, bank emok kini menjadi problem di hampir setiap daerah di Indonesia. Masyarakat mudah mendapatkan pinjaman tapi sulit melunasi karena bunga yang tinggi.

Dedi Mulyadi yang juga calon legislatif DPR RI nomor urut satu Dapil Purwakarta, Karawang dan Kabupaten Bekasi dari Partai Gerindra ini mengatakan, masyarakat yang terjerat bank emok tidak bisa fokus mengembangkan usahanya.

Hal itu terjadi karena setiap hari mereka harus memikirkan bagaimana melunasi utang dan bunga bank emok yang tinggi.

Atas kondisi tersebut, kata Dedi, saat Prabowo Subianto yang juga Capres nomor urut dua itu diundang dan diangkat sebagai Ketua Dewan Kehormatan Koperasi Mekar Digital Sejahtera (MDS) di Purwakarta beberapa waktu lalu, ia langsung merasa tersentuh dengan cerita para nasabah.

Bahkan purnawirawan jenderal bintang tiga itu tak kuasa menahan air mata karena masih banyak masyarakat terjerat bank emok. Akhirnya Prabowo mengikhlaskan Rp15 miliar sebagai suntikan modal koperasi tersebut.

“Itu sebagai bentuk konsentrasi pak Prabowo bahwa kalau koperasi itu berkembang, maka bisa mengakses seluruh warga dan modal koperasinya terus bertambah. Maka dengan itu rakyat bisa terbebas dari jeratan rentenir dan bank emok,” katanya.

Dedi menceritakan saat pertemuan Prabowo dengan masyarakat Purwakarta terungkap bahwa banyak karyawan yang saat ini ATM-nya ditahan salah satunya sebagai jaminan bank emok yang kini mulai banyak mengatasnamakan koperasi.

“Kita selesaikan sekarang tanpa harus menunggu nanti selesai pemilu, selesaikan secara bertahap. Seperti saya misalnya, satu-dua orang turut saya hadir untuk menyelesaikan hal itu,” ujarnya.

Disinggung soal solusi ke depan, Dedj menyebut yang akan dilakukan dirinya bersama Prabowo Subianto ialah melakukan penguatan koperasi resmi.

Selain itu penguatan BUMDes pun dilakukan sebagai alternatif lain permodalan. Dengan catatan bunga yang ditawarkan rendah dan adanya unsur paksaan terhadap nasabah. Sebab fenomena saat ini masyarakat meminjam ke desa tapi tak melunasi karena tak ada unsur pemaksaan. 
Baca juga: Dedi Mulyadi ajak ibu-bu joget gemoy dan sambut pemilu dengan gembira
Baca juga: Dedi Mulyadi: Duet Prabowo-Gibran jadi "perkawinan" dua generasi
Baca juga: Anggota DPR: Kenaikan dana desa harus dibarengi pengembangan desa

Pewarta: M.Ali Khumaini
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023