Surabaya (ANTARA News) - Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla menegaskan, meskipun negara berutang untuk menutup defisit APBN, anggaran pendidikan tetap dialokasikan 20 persen dan tidak boleh turun.

"Kalau harus utang itu risiko Undang-Undang Dasar. Bayar di belakang hari saja," kata Jusuf Kalla saat berdialog di studio JTV sebelum meninjau Gebyar Buku Murah 2009 di Gedung Graha Pena, Surabaya, Senin.

Menurut dia, anggaran pendidikan tidak bisa turun kendati anggaran negara defisit 1 persen pada 2008 dan 2,5 persen pada 2009 atau lebih dari Rp40 triliun.

"Bisa-bisa anggaran PU (pekerjaan umum -red) diturunkan, kesehatan diturunkan. Nanti sekolah bagus, gurunya sakit, jalan berlubang-lubang," katanya disambut tepuk tangan.

Dalam kesempatan itu Wapres juga berpesan agar buku-buku yang diterbitkan para penerbit memenuhi kriteria, sehingga menarik dan dibaca masyarakat.

"Kalau murah saja hanya akan menjadi pelapis lemari," katanya sambil mengatakan di universitas-universitas banyak buku perpustakaan yang sampai dua tahun tak ada yang meminjam.

Wapres juga menguraikan soal pentingnya standar nasional mutu pendidikan yang diukur melalui Ujian Nasional.

"Siswa sekolah jadi rajin membaca buku pelajaran, sesuai kurikulumnya," katanya.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009