Medan (ANTARA News) - Indonesia telah menyiapkan enam pewushu terbaik hasil seleksi nasional untuk dikirim ke Asian Martial Art (AMA) atau pertandingan beberapa olahraga bela diri Asia di Bangkok, Thailand, pada 25 April hingga 3 Mei 2009.

Keenam atlet wushu Indonesia tersebut, empat atlet nomor shanso dan dua atlet putra nomor duel taulo (perkelahian bebas), kata Ketua Umum Pengurus Besar Wushu Indonesia (PB-WI), Master Supandi Kusuma di Medan, Selasa.

Supandi yang didampingi manajer pelatnas wushu Indonesia ke SEA Games 2009, Drs. Chairul Azmi Hutasuhut, MPd dan Wakil Sekretaris PB-WI, Iwan Kwok, mengatakan pewushu yang akan diturunkan ke AMA merupakan hasil seleksi nasional di Samarinda, 27 Maret lalu.

Dari 14 atlet shanso yang mengikuti seleksi, terpilih empat atlet yang dianggap terbaik masing-masing Hotma Dearma Purba kelas 48 kg asal Sumut, Moria Manalu kelas 56 kg dari DKI, Oscar Yaqut kelas 56 kg putra dari Jawa Timur dan Junaedikelas 60 kg dari Kalimantan Barat.

Lalu nomor duel taulo (dulian), menurunkan dua petarung asal Sumut, Johanes dan Aldi Lukman dengan tiga pelatih masing-masing Lambertus (Jatim), Salim Ayuba (DKI) dan Chen Wen Fu pelatih asal China yang kini melatih di Sumut.

Supandi Kusuma mengatakan, PB-WI tidak memberikan target muluk-muluk dalam even AMA yang diikuti 27 negara di Asia termasuk China yang menjadi saingan terberat. Mendapat medali saja sudah cukup baik, tutur Supandi yang juga pengusaha surat kabar Analisa Medan.

Selain wushu, AMA juga mempertandingkan cabang taekwondo, karate, judo, gulat, pencak silat, kick boxing dan muay.

Khusus atlet putri Hotma Dearma Purba merupakan mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Medan (Unimed), peraih medali emas pada PON XVII 2008 di Kalimantan Timur diharapkan mampu memberikan yang terbaik untuk Indonesia.

Pewushu tersebut juga baru diangkat menjadi pegawai negeri sipil (PNS) oleh Pemprov Sumut, sehingga itu menjadi motivasi tersendiri bagi Hotma, tambah Chairul Azmi yang juga Pembantu Rektor II Unimed.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009