Jakarta (ANTARA News) - Bank BRI menyatakan telah menerima pembatalan pinjaman untuk dua proyek yang sebelumnya telah disetujui.

"Dua proyek tersebut dari infrastruktur yaitu di antaranya jalan tol," kata Direktur Korporasi BRI, Sudaryanto Sudargo, di Jakarta, Selasa, namun ia tidak mau menyebutkan nama perusahaan yang membatalkan permohonan kreditnya itu.

Ia mengatakan, keduanya membatalkan perjanjian kredit setelah melihat kondisi saat ini yang kurang kondusif. "Ya mereka mungkin menilai kurang tepat saat ini untuk mengambil kredit," katanya.

Selain itu, pihaknya juga tengah melakukan restrukturisasi dua perusahan dengan nilai pinjaman sekitar Rp250 miliar.

Sementara itu, terkait ekspansi kredit untuk korporasi, pihaknya akan lebih berkonsentrasi pada proyek-proyek BUMN atau yang didanai pemerintah.

"Untuk proyek BUMN, selain dijamin pemerintah, ATMR (aktiva tertimbang menurut resiko) juga rendah, sehingga tidak menekan CAR (rasio kecukupan modal)," katanya.

Ia menambahkan, kredit korporasi pada 2008 mencapai Rp30,76 triliun atau 19,1 persen dari total kredit yang mencapai Rp161,06 triliun. Pada 2008, pihaknya memnargetkan pertumbuhan kredit sekitar 18-22 persen.

"Untuk korporasi kita harapkan tumbuh di atas 20 persen, sebab tahun lalu kita sudah tumbuh mencapai 70 persen," katanya.

Direktur Keuangan BRI Abdul Salam mengatakan, BRI akan mempertahankan rasio kecukupan modalnya (CAR) di atas 12 persen.

"Saat ini kebutuhan untuk mempertahankan CAR di atas 12 persen cukup, namun apabila diperlukan mungkin kita akan menerbitkan subdebt namun dalam denominasi rupiah untuk pasar dalam negeri," katanya.

Ia menambahkan, pada 2009, pihaknya juga tengah mengkaji kemungkinan untuk melakukan aksi akuisisi. "Bila ada bank yang bisa menambah nilai kita, kenpa tidak. Ya saat ini sedang kita kaji," katanya.
(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009