Baghdad (ANTARA News/Xinhua/OANA) - Presiden AS Barack Obama meninggalkan Baghdad, Selasa, setelah kunjungan mendadak selama empat jam, dan selama kunjungan tersebut ia bertemu dengan para pemimpin Irak serta tentara AS.

Selama kunjungan pertamanya ke Irak tersebut, Obama bertemu dengan Perdana Menteri Nuri al-Maliki dan meninjau pangkalan militer AS, Camp Victory, di pinggir kota Baghdad.

Ia mengatakan kepada tentaranya di pangkalan militer itu bahwa 18 bulan ke depan akan menjadi masa kritis dalam misi mereka di negara yang diporak-porandakan perang tersebut.

Obama tiba di Baghdad dalam kunjungan mendadak Selasa pagi, setelah perjalanan internasional delapan hari. Ia sebelumnya mengunjungi Inggris, Prancis, Jerman, Republik Ceko dan Turki.

Sementara itu, jajak pendapat yang hasilnya disiarkan pada hari yang sama memperlihatkan rencana Obama mengunjungi Irak mendapat dukungan luas di dalam negerinya.

Hampir 70 persen orang Amerika menyetujui rencananya menarik sebagian besar tentara Amerika dari Irak paling lambat Agustus mendatang, sementara mempertahankan 35.000 sampai 50.000 prajurit di sana setelah itu, demikian hasil survei CNN.

Namun dari sebanyak 30 persen responden yang menentang rencana itu, 19 persen ingin semua tentara ditarik sesegera mungkin, sementara 11 persen menyatakan semua tentara mesti tetap berada di Irak untuk waktu yang tak ditetapkan.

Jajak pendapat tersebut juga memperlihatkan 63 persen orang Amerika menentang perang Irak, sementara 35 persen menyetujuinya.

Angket itu diselenggarakan 3-5 April terhadap 1.023 orang dewasa Amerika.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009