Menurut Kabid Humas Polda Lampung, AKBP Fatwawati, polisi itu tertembak di bagian dada sebelah kiri.
"Penyergapan itu dipimpin langsung oleh Kanit Reskrim Polsekta Sukarame, Ipda Setiawan Dwi, dengan membawa tujuh anggota, termasuk korban. Dalam penyergapan itu, tiga tersangka ditangkap, yaitu Ahmad Sofyan, Sugiarto dan Ridwan alias Menen," katanya.
Setelah menangkap ketiga tersangka pelaku curanmor itu, polisi kemudian melanjutkan penangkapan atas tersangka lain, yakni Riki.
"Dalam perjalanan untuk menangkap Riki, tersangka Sugiarto minta izin untuk buang air, setelah itu berusaha melarikan diri. Kemudian anggota kita memberikan tembakan peringatan, masih juga berlari. Anggota kita mengejar dan bergumul dengan tersangka yang juga berusaha merebut senjata polisi itu," katanya.
"Melihat polisi itu terdesak, Bripka Nasir berusaha memberikan pertolongan. Namun nahas, justru dia yang tertembak tepat mengenai dada sebelah kiri," katanya.
Terkait masalah tersebut, Kanit Buser Polsekta Sukarame beserta anggota yang ikut dalam operasi penyergapan itu, saat ini sedang diperiksa di Bidang Propam Polda Lampung.
Sedangkan menurut keluarga korban, Tedi, saat ditemui di kediamannya di Jalan Pulau Legundi Sukarame, kejadian ini bermula dari upaya tersangka gembong curanmor yang mencoba melarikan diri.
"Mungkin karena saking kesalnya, kepala tersangka dipukul pakai gagang pistol, dan korban berada di depan tersangka sehingga pistol meletus dan mengenai dada korban," katanya.
Korban sempat dilarikan ke Puskesmas Sribawono, namun nyawanya tidak tertolong lagi.
Korban meninggalkan seorang istri, Dra. Sriyati dan tiga orang anak, yakni Nindi Pratama (17), Ricki Erlambang (11) dan Anisa (3).
Jenazah korban telah dimakamkan di Pemakaman Umum Pulau Bawean III Sukarame dan bertindak selaku Inspektur Upacara adalah Kabag Ops Poltabes Bandarlampung. (*)
(T.H009*Nr)/B/A011)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009
