Jakarta (ANTARA News) - Lembaga Survei Indonesia (LSI) telah mengakhiri pengitungan cepat Pemilu Legislatif sejak Kamis malam (9/4), dan mengumumkan bahwa dari 97,42 persen surat suara yang masuk, Partai Demokrat memimpin perolehan suara secara nasional dengan 20,48 persen.

Dalam siaran persnya yang diterima ANTARA Jumat, hasil akhir perhitungan cepat LSI menyimpulkan, Partai Demokrat menduduki peringkat pertama dengan meraih 20,48 persen, PDIP 14,33 persen, Golkar 13,95 persen, PKS 7,85 persen, PAN 5,72 persen, PPP 5,24 persen, PKB 5,12 persen, Gerindra 4,59 persen, Hanura 3,78 persen, dan PBB 1,70 persen.

"Hanya sembilan parpol nasional yang pasti lolos Parliamentary Threshold, yaitu Demokrat, PDIP, Golkar, PKS, PAN, PPP, PKB, Gerindra dan Hanura," ujar Direktur Eksekutif LSI, Saiful Mujani, Ph.D.

Menurut LSI, angka 97,42 persen data hasil Pemilu itu adalah hasil pemantauan di 2.096 TPS. Sisanya, masih menunggu penghitungan suara selesai karena penundaan proses penghitungan akibat serangan Organisasi Papua Merdeka di beberapa TPS di Provinsi Papua.

Penyebab lain adalah karena faktor geografis sehingga menyulitkan relawan pemantau hasil Pemilu di sejumlah daerah kesulitan berkomunikasi karena sinyal jaringan telepon yang buruk.

"Namun demikian, kualitas random (quality random) dari sampel yang masuk sudah mencapai 99,57%. Artinya, pergerakan suara sudah stabil dan layak untuk diumumkan," ujarnya.

Ia menjelaskan berdasarkan data hasil survei, dukungan terhadap Partai Demokrat tampak merata baik di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, hingga Papua. Di Jawa, Partai Demokrat mendapat dukungan suara 21,33 persen, di Sumatera sebanyak 22,34 persen, dan di wilayah lainnya 16,46 persen.

Sementara perolehan suara PDIP di Jawa mencapai 16,58 persen, di Sumatra 9,03 persen, dan di wilayah lainnya 13,52 persen. Kekalahan PDIP dari Partai Demokrat ini terlihat karena kurangnya dukungan suara di luar Jawa.

Sebaliknya Golkar, kurang bisa menandingi Demokrat di Jawa. Pada saat yang sama, basis Golkar di luar Jawa tergerus oleh Demokrat.

Quick count atau hitung cepat adalah kegiatan pengumpulan data hasil rekapitulasi perolehan suara partai dalam pemilu, melalui pengamatan langsung di TPS. Dalam quick count ini relawan hanya mengumpulkan data perolehan suara setiap partai untuk pemilihan tingkat DPR RI pusat saja.

Sampel hitung cepat LSI dalam Pemilu Legislatif 2009 adalah 2.096 TPS di seluruh Indonesia yang terpilih secara acak dan tersebar secara proporsional di seluruh Indonesia sesuai dengan jumlah pemilih dan TPS di masing-masing provinsi.

Sampel TPS dipilih dengan menggunakan metode kombinasi stratified cluster random sampling.

Diperkirakan toleransi kesalahan (margin of error) pada quick count ini sekitar 0,9% pada tingkat kepercayaan 99%.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009