New York (ANTARA News) - Saham-saham AS berakhir "mixed" (beragam) dalam perdagangan yang berubah-rubah Senin waktu setempat, setelah mundur kembali dari penurunan tajam di tengah aksi ambil untung jelang banyaknya laporan keuangan perusahaan yang akan dirilis, kata para dealer.

Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 25,57 poin, atau 0,32 persen, menjadi 8.056,62 dalam akhir perdagangan, mundur kembali dari penurunan tajam awal perdagangan, karena pasar dibuka setelah libur panjang Paskah akhir pekan.

Indeks saham komposit teknologi dominan Nasdaq bertambah hanya 0,77 poin, atau 0,55 persen, menjadi 1.653,31 dan indeks Standard & Poor`s 500 naik 2,17 poin, atau 0,25 persen menjadi ditutup pada 858,73.

Pasar berada dalam tekanan pasar pada awal perdagangan, namun pulih sebelum penutupan perdagangan.

"Dow berakhir dalam posisi merah, berbalik naik pada akhir sesi mencegah penurunan tiga digit, dan membantu indikator pasar utama lainnya mengawali pekan ini dengan kenaikan," kata Andrea Kramer dari Schaeffer`s Investment Research.

Para investor bersikap hati-hati "jelang banyaknya publikasi hasil kinerja keuangan perusahaan dan laporan ekonomi yang dapat mengesahkan atau memgurangi sentimen baru-baru ini yang telah memberikan kesan resesi terburuk kemungkinan di belakang kami," kata para analis dari Charles Schwab & Co. dalam catatan kepada para nasabahnya.

"Dibantu kepemimpinan dari saham-saham finansial, pasar saham membalikan penurunan awal 1,3 persen menjadi berakhir naik moderat," kata Briefing.com.

Goldman Sachs menyediakan dukungan pasar kuat karena sebelum pembukaan pasar mengumumkan pihaknya meraih modal 5,5 miliar dolar AS untuk mendanai operasional ekuitas swasta lainnya.

Raksasa keuangan ini juga mengejutkan pasar dengan mengumumkan hasil kinerjanya kuartal pertama setelah pasar tutup pada Senin, menggantikan jadwal pengumuman sebelumnya awal Selasa.

Goldman membukukan laba bersih 1,81 miliar dolar AS pada kuartal pertama, melampaui proyeksi pasar.

Bank AS terkemuka lainnya, Wells Fargo, memproyeksikan hasil lebih baik dari perkiraaan pada pekan lalu, membawa saham-saham menguat.

Di antara bank-bank yang melaporkan hasil kinerja keuangannyta pekan ini adalah JPMorgan Chase dan Citigroup.

"Street mungkin akan mencari detil untuk sektor finansial yang menguat dalam bentuk rasio modal Tier 1 dan `tangible` saham biasa -- yang telah ditekankan pemerintah untuk mengetes bank-bank utama," kata para analis Charles Schwab.

Tes -- diperkenalkan pemerintahan Presiden Barack Obama untuk sekitar 20 bank dengan aset senilai lebih dari 100 miliar dolar AS -- yang dirancang untuk melihat apakah perusahaan-perusahaan cuku kuat untuk menghadapi krisis finansial.

Saham Goldman ditutup naik 4,68 persen menjadi 130,15 dolar AS, JPMorgan Chase naik 2,90 persen menjadi 33,70 dolar AS dan Citigroup naik 25,00 persen menjadi 3,80 dolar AS.

General Motors turun 16,18 persen menjadi 1,71 dolar AS, setelah sebuah laporan New York Times mengatakan bahwa pemerintah telah mengajukan raksasa otomotif bermasalah tersebut untuk sebuah kebangkrutan pada 1 Juni.

Chevron turun 1,81 persen menjadi 67,98 dolar AS, setelah mengatakan hasil kuartal pertamanya diperkirakan turun lebih tajam daripada kuartal keempat 2008 akibat jatuhnya harga minyak.

Sementara pasar obligasi menguat. Imbal hasil (yield) obligasi negara AS berjangka 10-tahun turun menjadi 2,845 persen dari 2,926 persen pada Kamis, dan pada obligasi negara berjangka 30-tahun turun menjadi 3,687 persen dari 3,756 persen. Harga dan yield obligasi bergerak dalam arah berlawanan.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009