Jakarta (ANTARA News) - PT.Wijaya Karya Tbk mentargetkan meraih kontrak pada tahun 2009 sebesar Rp17,2 triliun, yang berasal dari kontrak baru Rp9,4 triliun, ditambah kelanjutan kontrak tahun 2008 Rp 7,8 triliun.

"Sampai akhir Maret 2009 kami mendapat kontrak baru Rp2,7 triliun, sehingga kontrak yang dihadapi Rp10,5 triliun, naik dibanding tahun lalu Rp7,6 triliun," kata Direktur Utama Wika, Bintang Perbowo di Jakarta, Selasa.

Bintang mengatakan, kontrak baru Wika berasal dari pemerintah 16 persen, BUMN 41 persen, swasta 40 persen, serta luar negeri 3 persen.

Sementara ini kontrak swasta masih dibatasi menyesuaikan dengan iklim ekonomi.

Bintang juga menambahkan, kontrak baru yang diraih berasal dari sumbangan Wika Beton untuk pembangunan PLTU Tanjung Priok Rp300 miliar, Wika Gedung Rp100 miliar, serta anak-anak perusahaan Rp35 miliar.

Kemudian dari induk usaha berhasil dari menangnya perusahaan untuk pengadaan batu bara 520.000 metrik ton per tahun, selama lima tahun kepada PLN dengan nilai kontrak Rp1,9 triliun.

Perusahaan tahun ini juga memasukkan pembangunan Tol Surabaya - Mojokerto ke dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2009 yang semula belum ada kepastian.

Pembangunan jalan tol kembali dilanjutkan setelah ada kepastian pemegang saham yang menempatkan Wika sebesar 20 persen, Jasa Marga 55 persen, sedangkan sisanya 25 persen pemegang saham lama, jelasnya.

Menurut Bintang yang didampingi Direktur Keuangan Ganda Kusuma dan Direktur Operasi Slamet Maryono, ke depan Wika akan menggarap sejumlah proyek pembangkit listrik mulai dari harga Rp120 miliar di Cibatu sampai dengan Rp1,2 sampai 1,4 triliun di Kalimantan Selatan, termasuk pembangkit panas bumi (PLTP) Geotermal Tampomas.

Sedangkan proyek yang ditangani diantaranya Dam Tambesi Rp214 miliar, Pusat Olahraga Senggigi Rp119 miliar, SMA Pintar Kuala Senggigi Rp66 miliar, The Adiwangsa Rp59 miliar, Paragon City Semarang Rp70 miliar, dan Tol East West Motorway Aljazair Rp284 miliar.

Sedangkan Wika Intrade sebagai produsen tabung gas berhasil meningkatkan kapasitas produksi dari semula 1,5 juta tabung menjadi 9,2 juta tabung tahun 2009, dengan kapasitas 32.000 per hari.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009