Bogor (ANTARA News) - Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menganggap wajar kenaikan pesat suara Partai Demokrat pada Pemilu Legislatif 2009 hingga 300 persen dibanding Pemilu 2004.

"Saya punya pendapat dalam perjalanan dari satu Pemilu ke Pemilu yang lain, asalkan `fair` dan tidak ada rekayasa, ada `up and down`," katanya pada acara silaturahmi dengan wartawan di kediamannya Puri Cikeas Indah, Bogor, Minggu.

Dengan mengutip fluktuasai perolehan suara partai-partai besar pada Pemilu 1997 sampai Pemilu 2009,  Yudhoyono menganggap turun naik suara itu tidak aneh dalam politik.

Partai Golongan Karya misalnya, kata dia, menang mutlak dengan 74,9 persen suara pada Pemilu 1997, namun turun drastis pada Pemilu 1999 dengan hanya 22,5 persen suara.

Pada 2004, Golkar memperoleh 21,6 persen suara dan kini menurut penghitungan sementara perolehan suara Pemilu Legislatif 2009, Golkar hanya meraih 14,4 persen suara.

"Barangkali, masyakarat kali ini yang memilih Golkar ya segitu," ujarnya.

Yudhoyono juga menyebutkan perolehan suara Partai Dermokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pada beberapa Pemilu terakhir.

Pada Pemilu 1997 ketika masih bernama PDI, PDIP hanya mendapatkan suara tiga persen. Kemudian pada Pemilu 1999, PDIP meraup 33,8 persen suara.

"Mungkin dengan keadaan seperti itu, Ibu Megawati itu populer dan rakyat ingin menyalurkan suara kepada PDIP. Itu bisa saja terjadi," ujar Yudhoyono.

Namun, lanjut dia, perolehan suara PDIP turun 19,56 persen pada Pemilu 2004 dan menurut penghitungan sementara PDIP pada Pemilu Legislatif 2009 hanya meraih sekitar 14,4 persen.

Berdasarkan perjalanan turun-naik perolehan suara Golkar dan PDIP itu, Yudhoyono menganggap wajar perolehan suara Partai Demokrat yang pada Pemilu Legislatif 2009 mengalami kenaikan luar biasa.

Partai Demokrat hanya meraih 7,5 persen suara pada Pemilu 2004 yang jauh berada di bawah perolehan Golkar dan PDIP.

"Sekarang naik menjadi 23 persen. Barangkali rakyat sekarang ini ingin memilih Partai Demokrat. Lima tahun lagi bisa saja berubah semua, kita tidak tahu seperti apa," ujarnya.

Yudhoyono menepis tudingan bahwa kemenangan Partai Demokrat pada Pemilu Legislatif 2009 merupakan hasil kecurangan yang sistematis.

Ia menantang pihak yang menuduh curang untuk melaporkan Partai Demokrat ke Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) apabila ditemukan bukti-bukti pelanggaran Pemilu.

"Bagaimana sih caranya curang, andaikata Partai Demokrat mau curang? Tidak pernah terlintas kok caranya. Bagaimana caranya? Kalau bisa tunjukkan dengan bukti, masukan ke Bawaslu," ujarnya.

Yudhoyono meminta peserta Pemilu untuk bersikap sportif apabila mengalami kekalahan dalam kompetisi dan meminta petinggi parpol tidak cepat menuduh terjadi kecurangan dalam pemilu apabila perolehan suara mereka jauh lebih kecil dari yang diharapkan.

"Hati-hati untuk mengklaim karena anggotanya besar, maka perolehan suaranya pasti juga besar. Belum tentu itu. Hati-hati untuk mengklaim, apalagi lantas menuduh pasti curang karena hasilnya meleset," demikian Yudhoyono. (*)

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009