Ketua Partai Penegak Demokrasi Indonesia (PPDI), Yusuf Sumarno, Rabu, menuturkan, sebanyak 18 parpol yang tergabung dalam Forum Komunikasi Lintas Parpol (FKLP) Jember menolak hasil rekapitulasi penghitungan surat suara yang sudah dilakukan KPU Jember.
"18 parpol sudah berikrar untuk menolak hasil Pemilu 2009 di Jember," kata Yusuf menegaskan.
Ia menjelaskan, beberapa faktor yang menyebabkan FKLP Jember menolak hasil pemilu, antara lain amburadulnya daftar pemilih tetap (DPT) dan dugaan manipulasi suara yang dilakukan di tingkat panitia pemilihan kecamatan (PPK).
"Banyak indikasi kecurangan yang terjadi selama Pemilu 2009 di Jember," katanya dengan tegas.
Untuk itu, kata dia, 18 parpol menolak tegas hasil rekapitulasi surat suara dan proses Pemilu 2009 di Kabupaten Jember.
Secara terpisah, Ketua KPU Kabupaten Jember, Sudarisman mengaku, sudah menerima surat yang disampaikan FKLP tentang penolakan hasil Pemilu 2009 di Jember.
"Saya sudah menerima surat penolakan hasil Pemilu 2009 yang disampaikan FKLP, Selasa malam (21/4)," kata Sudarisman.
Ia mengaku, tidak mempermasalahkan adanya penolakan hasil Pemilu 2009 di Jember oleh sejumlah parpol peserta pemilu.
"Parpol yang menolak hasil Pemilu 2009 di Jember adalah parpol yang tidak mendapatkan kursi di DPRD Jember. Jadi wajar apabila mereka mengirimkan surat keberatan dan penolakan," katanya menerangkan.
Menurut dia, rekapitulasi penghitungan surat suara di tingkat KPU yang dilakukan di salah satu hotel berbintang di Jember berjalan lancar dan sebagian besar disaksikan oleh saksi-saksi parpol.
"Saksi parpol yang hadir bersedia menandatangani berita acara hasil rekapitulasi penghitungan surat suara, sehingga hasil Pemilu 2009 di Jember dianggap sah," katanya menegaskan.
Meski 18 parpol menolak hasil Pemilu 2009 di Jember, kata dia, KPU tetap menyerahkan hasil rekapitulasi surat suara DPR RI, DPRD Provinsi Jawa Timur, DPRD Jember dan DPD ke KPU Provinsi Jatim.
"Rabu ini, seluruh hasil rekap suara disampaikan ke KPU Provinsi Jatim," katanya menambahkan. (*)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009
