London (ANTARA News) - Dubes RI untuk Kamboja, Ngurah Swajaya dan Sekjen Dephan Kamboja Jenderal Moeung Samphan memimpin upacara pelantikan pasukan pengamanan (paspam) VVIP dan perdana menteri di Pusat Pendidikan (Pusdik) Persahabatan Indonesia-Kamboja di Krang Cheik, 20 km dari Phnom Penh.

Sejumlah 156 prajurit anggota paspam perdana menteri Kamboja dilantik setelah melakukan pelatihan intensif selama empat bulan di bawah pengawasan tim supervisi pelatih dari Pasukan Pengamanan Presiden(Pampampres TNI, demikian keterangan yang diterima koresponden Antara London dari KBRI Phnom Penh, Jumat.

Pasukan Pengamanan Presiden atau Paspampres yang berada di bawah Komando Mabes TNI itu berkantor di Jalan Tanah Abang , Jakarta Pusat.

Paspampres terbagi atas tiga grup atau satuan yang masing-masing bertanggung jawab atas pengamanan presiden dan keluarganya, wakil presiden dan keluarganya serta tamu-tamu negara. Komandan Papampres saat ini adalah Mayjen TNI Marciano Sasono.

Dubes RI Ngurah Swajaya dan Jenderal Moeung Samphan juga menyaksikan unjuk kebolehan keterampilan prajurit yang telah menyelesaikan program pelatihannya menghadapi berbagai bentuk ancaman dan tantangan dalam pengamanan VVIP dan perdana menteri.

Kegiatan ini juga dihadiri petinggi RCAF dan perwakilan militer dari beberapa negara seperti Korea Selatan , dan Vietnam .

Program pelatihan Paspam perdana menteri oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI) berlangsung sebanyak 14 angkatan dan menghasilkan lulusan sejumlah 3.604 personil termasuk 326 wanita prajurit .

Dalam program pelatihan tersebut, Tim Supervisi Pelatih Paspampres bertindak sebagai instruktur pengawas dengan memberikan berbagai materi teknis dan taktis serta keterampilan untuk menghasilkan personil paspam VVIP dan perdana menteri yang profesional dan handal dalam melaksanakan tugas-tugasnya.

Pusdik Persahabatan Indonesia-Kamboja didirikan di distrik Krang Cheik tahun 2005, Pusdik yang berfungsi sebagai salah satu sarana pendidikan dan pelatihan Royal Cambodian Armed Force (RCAF) bergengsi dan menghasilkan prajurit, perwira dan pelatih yang handal.

Program pelatihan ini merupakan salah satu bentuk kerja sama bilateral disamping program pelatihan bagi pasukan khusus RCAF yang juga memperoleh pelatihan dari Kopassus TNI.AD serta program pendidikan Sesko TNI yang diikuti beberapa perwira RCAF.

Selain kerja sama bidang pelatihan , maka Indonesia juga memberikan bantuan berupa beasiswa berbagai bidang ilmu di beberapa perguruan tinggi di Indonesia, program dharmasiswa dibidang budaya serta pelatihan bidang pertanian, pariwisata, teknologi dan lain-lain. (*)

Berbagai kerja sama ini dilaksanakan baik dalam kerangka bilateral, kerja sama antarnegara berkembang dan kerja sama segitiga dengan dukungan negara donor.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009