Denpasar (ANTARA) - Sebanyak 260 sungai atau 65 persen dari 400 sungai yang ada di Bali mengalami kekeringan pada musim kemarau ini akibat mengeringnya sumber-sumber air, kata Gubernur Bali Made Mangku Pastika dalam temu warga di Gedung DPRD Bali, Sabtu.

"Sisanya 140 sungai dalam proses yang diprediksikan juga akan mengalami kekeringan, sebagai dampak dari kurang lestarinya kawasan hutan," kata Pastika, Sabtu.

Ia mengatakan, selain sungai yang mengalami kekeringan, empat danau mengalami hal sama menyusul turunnya permukaan hingga tiga meter, bahkan Danau Batur di Kabupaten Bangli turun hingga tujuh meter.

Menurut dia, turunnya permukaan air danau dan tidak berfungsinya separuh lebih sungai yang ada, diperparah lagi oleh tindakan sejumlah pengusaha yang menyedot air bawah tanah hingga kedalaman 200 meter.

Gubernur mengingatkan, semua itu sebagai akibat tidak lestarinya kawasan hutan, yang antara lain disebabkan oleh kurangnya kesadaran masyarakat akan kelestarian kawasan hutan dan aneka jenis pepohonan rindang.

"Bali memiliki kawasan hutan hanya 22 persen dari luas daratannya, padahal seharusnya minimal 30 persen dari luas daratan," ujar Pastika.

Kawasan hutan yang ada seluas 130.686 hektare terdiri atas hutan lindung 95.766 hektare (73,28 persen), hutan konservasi 26.293 hektare (20,12 persen dan hutan produksi 8.626 hektare (6,60 persen). (*)

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009