Jakarta, (ANTARA News) - Mantan pebulu tangkis nasional, Hastomo Arbi berpendapat, tim Indonesia merasa diuntungkan dengan pembagian grup pada kejuaraan bulu tangkis dunia beregu campuran Piala Sudirman yang berlangsung di Guangzhou, China, 10-17 Mei 2009.

"Saya lihat peluang Indonesia untuk melangkah ke babak semifinal terbuka lebar karena kita satu grup dengan juara bertahan China. Untuk grup ini, saya kira Indonesia dan China yang akan melangkah ke babak empat besar," katanya ketika dihubungi dari Semarang, Senin.

Menurut dia, Sony Dwi Kuncoro dan kawan-kawan akan menjadi runner up grup 1A dan pada babak semifinal mendatang diperkirakan akan bertemu Denmark atau Korea Selatan. "Kalau kita bertemu China pada babak penyisihan tampaknya akan kesulitan karena dari materi pemain, tampaknya mereka lebih merata dibandingkan kita," katanya.

Pahlawan Piala Thomas 1984 tersebut mengatakan, kemungkinan China akan menjadi juara grup dan Indonesia menjadi juara kedua.

Seperti diketahui, Indonesia yang diunggulkan di tempat kedua berada pada grup 1A bersama China, Inggris, dan Jepang, sedangkan unggulan pertama Denmark yang masuk gruop 1B bergabung dengan Korea Selatan, Malaysia, Hongkong.

Ketika ditanya pada babak empat besar mendatang lebih senang bertemu Denmark atau Korea Selatan, Hastomo Arbi mengatakan, kedua negara itu memiliki kelemahan dan kelebihan sehingga tidak ada persoalan kalau misalnya bertemu salah satu di antara mereka.

Ia menyebutkan, kalau bertemu Denmark maka peluang tunggal putra yang akan diwakili Sony Dwi Kuncoro sedangkan Denmark adalah Peter Gade tentunya sama 50:50, kemudian tunggal putri (Maria Kristin) bertemu Tine Rasmussen (Denmark) tampaknya peluangnya berat.

Untuk ganda putra, peluangnya lebih besar Indonesia 55-45 dibandingkan Denmark, sedangkan untuk ganda putri peluangnya sama 50:50.

Apabila bertemu Korea Selatan pada babak semifinal, menurut dia, peluangnya juga masih ada karena tim Negeri Ginseng ini memiliki kekuatan di ganda putra, ganda putri, dan tunggal putri. "Kita harus bisa mengambil salah satu dari ketiga nomor tersebut untuk meraih kemenangan karena untuk tunggal putra dan ganda campuran kemungkinan bisa kita rebut," katanya.

Dari 10 turnamen yang sudah digelar sejak 1989, Indonesia tujuh kali menjadi finalis meskipun hanya sekali menjadi juara, yakni saat kejuaraan tersebut pertamakali digelar.

Dalam dua penyelenggaraan terakhir, 2005 di Beijing dan 2007 di Glasgow, Indonesia menjadi finalis yang kalah dari China yang akhirnya menjadi juara.(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009