Jakarta (ANTARA) - Label fashion Prancis Christian Dior mengatakan salah satu workshop miliknya mulai memproduksi masker wajah untuk pekerja di supermarket dan sektor lain yang masih beroperasi di tengah wabah virus corona, mengikuti jejak lain yang sudah dilakukan merek-merek ternama lain.

Baca juga: Jual masker mewah, ipar George Clooney dihujat

Baca juga: Produsen parfum mewah LVMH bikin "hand sanitizer" untuk RS di Prancis


Dior, yang dimiliki LVMH, akan membuat alat pelindung di pabrik di Brittany, Prancis utara, yang biasanya memproduksi baju bayi mewah dan akan dikelola sukarelawan.

Semua tempat produksi lain untuk brand tersebut telah ditutup.

Prancis sudah memasuki pekan ketika karantina wilayah demi menekan penyebaran virus, meski pabrik-pabrik di sebagian industri masih beroperasi atau akan dibuka kembali setelah menerapkan perlindungan kesehatan tambahan.

Baca juga: Prada hingga Gucci buat dan sumbang masker untuk pekerja medis

Perusahaan fashion lainnya di Prancis dan Italia, rumah dari sebagian merek terbesar di dunia, juga sudah mengulurkan tangan untuk membantu membuat masker atau baju medis, termasuk Kering's, Gucci, Prada dan Chanel.

LVMH juga kini mengoperasikan beberapa pabrik parfum untuk membuat gel pembersih tangan, sama seperti produsen kosmetik lain.

Dior mengatakan maskernya akan disumbangkan kepada pekerja di profesi-profesi penting, seperti transportasi atau distribusi makanan, meski bukan staf rumah sakit.

Prancis masih kekurangan alat medis dan alat pelindung, meski pemerintah sudah memesan satu miliar masker beberapa hari terakhir ini, demikian Reuters.

Baca juga: Dampak virus corona pada industri fesyen global

Baca juga: Merek fesyen ini luncurkan koleksi terinspirasi corona

Baca juga: H&M mulai produksi masker wajah untuk staf medis

Penerjemah: Nanien Yuniar
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020