Bandarlampung (ANTARA News) - Gunung Anak Krakatau (GAK) di perairan Selat Sunda pada Selasa kemarin mengeluarkan letusan sampai 168 kali, namun aktivitas gunung itu hari ini sulit terlacak karena alat pendeteksi rusak.

"Statusnya masih waspada, namun untuk aktivitas hari ini tidak terdeteksi dikarenakan adanya kerusakan alat deteksi. Saat ini masih diperbaiki oleh tim dari Bandung," kata Kepala Pos Pemantau Gunung Anak Krakatu yang berada di Desa Hargopancoran, Kalianda, Lampung Selatan, Andi Suwardi.

Menurut dia, sejak Maret 2009 hingga sekarang, aktivitas Anak Krakatau meningkat sehingga statusnya ditetapkan siaga.

Ia juga menambahkan, petugas yang ada akan selalu siap siaga di pos pemantauan untuk mengamati setiap letusan yang terjadi.

"Sampai hari ini, memang letusan-letusan yang keluar dari GAK belum membahayakan, namun statusnya tetap siaga. Kami akan tetap terus memantau dan hasilnya dilaporkan ke Bandung," katanya.

Andi sangat menyayangkan rusaknya alat pendeteksi Anak Krakatau yang menyebabkan pengamat sulit mendeteksi aktivitas gunung itu.

"Saya sangat berharap hari ini proses perbaikan dapat segera diselesaikan, mengingat ini adalah untuk kepentingan orang banyak," katanya.

Meskipun cuaca cukup baik, masyarakat diimbau untuk tidak mendekati Anak Krakatau dalam radius minimal 1 km.(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009