Lampung Selatan (ANTARA) - Kepolisian Resor (Polres) Lampung Selatan, memberikan pelayanan kesehatan dan bantuan masker serta kacamata kepada warga Desa Pulau Sebesi yang terdampak hujan abu vulkanik dari Gunung Anak Krakatau.

Kapolres Lampung Selatan AKBP Yusriandi Yusrin, di Kalianda, Minggu, mengatakan bantuan tersebut bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan dan masker serta kacamata agar warga dapat beraktivitas seperti biasa.

"Mengingat dalam beberapa hari terakhir ini debu-debu erupsi Gunung Anak Krakatau terdampak sampai di sini, kami memberikan bantuan 1.500 masker, dan kacamata faceshiled sebanyak 150 buah," kata AKBP Yusriandi Yusrin.

Selain memberikan bantuan masker dan kacamata, Polres Lampung Selatan juga memberikan pelayanan pemeriksaan kesehatan.

Pelayanan kesehatan itu, dari Sidokkes Polres Lampung Selatan. Dan dari hasil pemeriksaan ditemukan masyarakat yang mengalami gangguan kesehatan seperti flu, batuk dan sakit mata.

AKBP Yusriandi mengharapkan kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, melakukan antisipasi terkait aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau.

Tidak hanya memberikan imbauan terkait erupsi Gunung Anak Krakatau, dirinya juga meminta kepada warga sekitar untuk menjaga kondusivitas pelaksanaan Pemilu serentak 2024 ini khususnya di Pulau Sebesi.


Baca juga: Abu vulkanik Anak Krakatau ganggu aktivitas warga di Pulau Sebesi Untuk diketahui berdasarkan pemberitaan ANTARA sebelumnya, sejumlah warga di Desa Pulau Sebesi, Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, mengeluhkan hujan abu vulkanik yang terbawa angin akibat erupsi Gunung Anak Krakatau.

Hujan abu vulkanik tersebut dirasakan oleh masyarakat setempat sudah lima hari, hingga saat ini banyak warga yang menderita sesak nafas dan sakit mata.

Riko Kepala Dusun Regan Lada, Desa Pulau Sebesi, mengatakan, masyarakat sudah banyak mengeluhkan gangguan pernafasan akibat abu vulkanik dari gunung anak Krakatau.

"Ngeluh, warga akibat abu vulkanik, sekarang ini warga mau beraktivitas keluar rumah sudah tidak bisa leluasa lagi, kita keluar gak bisa naik motor kalau tidak pakai kaca mata abu nya masuk mata," kata Riko, di Rajabasa, Sabtu.

Ia mengatakan, saat ini yang diminta oleh masyarakat sekitar adalah bagaimana warga ini mendapatkan masker agar tidak mengganggu pernafasan.

"Warga sih ingin adanya bantuan masker, dan kalau ada kaca mata, karena kita disini tidak bisa beraktivitas akibat hujan abu vulkanik itu," kata dia.

Menurut dia, masker dan kaca mata sangat dibutuhkan oleh masyarakat untuk beraktivitas di luar rumah.

Selanjutnya salah satu warga Desa Pulau Sebesi, Angga Irawan, mengatakan dirinya sangat merasa terganggu akibat hujan abu vulkanik dari gunung anak Krakatau.

"Terganggu sekali, bagaimana tidak kita keluar rumah saja yang kita hirup udara itu sudah tidak sehat lagi, udaranya sudah bercampur debu dari abu vulkanik, dan sangat mengganggu jarak pandang," kata Angga.

Baca juga: Gunung Anak Krakatau kembali erupsi pada hari ini lontaran abu 357 m

Pewarta: Riadi Gunawan
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023