Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah petinggi partai politik kecil yang suara hasil pemilunya di bawah 2,5 persen, mengaku terus menggodok nama calon wakil presiden (cawapres), yang akan mendampingi capres dari Partai Gerindra Prabowo Subianto. Mereka mengaku belum menemukan nama lain pendamping Prabowo, setelah pekan lalu mengusulkan nama ekonom Rizal Ramli.

"Kami kemungkinan akan menutup nama lain yang akan mendampingi Pak Prabowo, karena hingga kini belum ada calon alternatif. Jika memang nama Pak Rizal dianggap cocok, maka kami siap mendukungnya," kata Sekjen Forum Antar Parpol Sonny Pudjisasono, di Jakarta, Senin.

Nama Forum Antar Parpol pekan lalu mencuat, menyusul keinginan sekitar 20 parpol kecil yang berniat koalisi dengan Partai Gerindra, sebagai syarat mengajukan pasangan capres-cawapres. Jika jumlah suara Gerindra dan FAP, maka kemungkinan memenuhi syarat tersebut.

Lebih lanjut Sonny Pudjisasono menjelaskan, pihaknya sudah mempersiapkan tim sukses dan kader di lapangan, setelah pasangan ini dideklarasikan. Ia juga menepis anggapan, koalisi yang nantinya terbentuk bertujuan agar Pemilu Presiden masuk ke putaran kedua.

"Tujuan kami, ya memenangkan pertandingan secara jujur dan tidak curang," tegas Sonny yang juga Sekjen Partai Buruh.

Meski jumlah suara Gerindra yang diperikirakan di kisaran 4 persen, namun aliansi partai kecil tetap mendukung pencapresan Prabowo.

Selain itu, sejumlah partai kecil yang suaranya kemungkinan dinyatakan final di bawah 2,5 persen oleh KPU, menolak anggapan FAP hanya sebagai pelampiasan setelah kalah pada Pemilu Legislatif. Partai Karya Perjuangan (Pakar Pangan) misalnya, mengaku akan mengusung figur baru yang mampu membuat perubahan.

"Bagi kami, capres dan cawapres harus figur baru yang mempunyai cita-cita terbaik untuk bangsa dan negara. Untuk itu, kami menginginkan figur yang menginginkan perubahan, termasuk mewujudkan keinginan wajah Presiden dan Wapres yang baru," ungkap Sekjen Pakar Pangan Jackson Kumaat.

Menurut Jackson, capres Prabowo dinilai sosok yang mampu menandingi figur SBY dalam Pilpres mendatang, apalagi didukung oleh Rizal Ramli yang mempunyai keberanian mengkritisi pro-status quo. "Sejak awal, kami berani mengkritisi pemerintahan yang saat ini dipegang SBY," tegas Jackson.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009