Jakarta (ANTARA News) - Warga asli Inggris masih belajar bagaimana hidup berdampingan dan toleran dengan para pendatang yang berbeda latar belakang budaya, agama, warna kulit dan ras, kata Kepala Program Dialog Antarbudaya "The British Council" Profesor Mike Hardy di Jakarta Senin.

"Situasi sekarang, penduduk asli memiliki pandangan positif dan lebih toleran dengan berbagai perbedaan yang ada di masyarakat," kata Hardy usai berceramah pada diskusi "Akses dan Peluang: Adakah Angin Baru berhembus dalam Inggris yang Multikultur" yang diadakan Pusat untuk Dialog dan Kerjasama di antara Peradaban (CDCC).

Lebih jauh, Hardy yang pernah tinggal di Indonesia pada 2004-2008 mengatakan, kecenderungan positif itu sangat berbeda dibanding masa lalu dimana saat itu orang Inggris mencurigai orang asing yang datang ke negerinya untuk mencari kehidupan lebih baik.

"Ada perubahan jelas saat ini di Inggris dan banyak keuntungan dari kebhinekaan," ujarnya pada acara yang dipandu Dr. Abdul Mu`ti dan dihadiri Ketua CDCC Din Syamsuddin itu.

Ia mengatakan berbagai langkah dan kegiatan telah dilakukan pemerintah Inggris untuk menciptakan hubungan yang harmonis antara penduduk asli dan kaum pendatang. (*)

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009