Jakarta (ANTARA) - Dua lagi klub besar Belanda mengamini permintaan juara bertahan Ajax Amsterdam agar kompetisi musim ini dibatalkan hanya beberapa jam setelah liga Belgia yang bertetangga dengan Belanda menutup musim ini Kamis kemarin.

AZ Alkmaar, yang memuncaki klasemen musim ini bersama Ajax sebelum ditunda bulan lalu karena pandemi virus corona, dan PSV Eindhoven sang juara liga 2018 dan runner-up musim lalu, turut menyuarakan pembatalan kompetisi musim ini yang sudah disampaikan direktur teknik Ajax Marc Overmars.

"Kami melihat situasi virus corona saat ini sangat memprihatinkan dan menganggap menyelesaikan sisa musim di stadion tertutup adalah tidak relevan," kata direktur teknik AZ Robert Eenhoorn kepada media Belanda seperti dikutip Reuters.

Baca juga: Liga Belgia 2019/20 diputuskan berhenti, Club Brugge dinobatkan juara

"Ditambah masih ada banyak ketidakpastian menyangkut bagaimana wabah virus ini akan terus berkembang," sambung dia.

"Kita tak bisa menemukan alasan yang sah untuk memulai lagi musim ini," kata direktur teknik PSV Toon Gerbrands.

Overmars merasa terganggu oleh keputusan asosiasi sepak bola Belanda (KNVB) untuk menyelesaikan kompetisi sekalipun mulai lagi kompetisi paling cepat bisa dilakukan pertengahan Juni.

KNVB Rabu lalu menyatakan akan mengikuti keputusan UEFA untuk menyelesaikan musim ini.

Baca juga: La Liga resmi dihentikan tanpa batas waktu

Sebaliknya dengan Feyenoord meminta semua pihak sebaiknya menunggu perkembangan yang akan terjadi dalam beberapa pekan ke depan.

"Kompetisi yang tidak tuntas adalah tidak memuaskan semua pihak, baik pemain maupun penggemar," kata direktur teknik Feyenoord Mark Koevermans.

Dua hari sebelumnya Belgia menyatakan musim ini berakhir yang membuat Club Bruges dinobatkan sebagai juara.

Sepekan sebelumnya 17 dari 24 klub liga utama dan dua Belgia yang menghadapi masalah keuangan menulis ke otoritas sepak bola negeri itu agar membatalkan musim ini.

Baca juga: FIFPro desak musim dirampungkan ketimbang dibatalkan
 

Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2020