Jakarta (ANTARA) - Selama masa pademi COVID-19 terjadi peningkatan penjualan kebutuhan bahan pokok di Toko Tani Indonesia Center (TTIC) Pasar Minggu, Jakarta Selatan, mencapai 100 persen dibanding hari biasanya.

Kepala Bidang Distribusi Pangan atau Manajer TTIC Inti Pratiwi saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat, mengatakan penjualan meningkat selama pademi karena TTIC sebagai alternatif untuk pasokan pangan di wilayah Jakarta.

"Peningkatan bisa dua kali lipat atau 100 persen, peningkatan dihitung dari omset," kata Pratiwi.

Pratiwi tidak merincikan berapa omset yang didapat, sementara itu peningkatan ini terjadi untuk penjualan baik secara secara langsung (di tempat) maupun secara daring atau 'online'.

Ia menjelaskan, komoditi bahan pokok yang paling banyak dibeli oleh konsumen yakni beras, daging, gula dan sayuran.

Baca juga: Anies pastikan pasokan bahan pangan aman
Sejumlah warga mengantre di depan Toko Tani Indonesia Centre (TTIC) Pasar Minggu, Jakarta Selatan, untuk berbelanja, pengelola TTIC memberlakukan protokol kesehatan guna mencegah penularan COVID-19, Kamis (2/4/2020) (ANTARA/HO-Toko Tani Indonesia Center)
Total ada 30 penjual (vendor) di TTIC Pasar yang menjual berbagai kebutuhan pokok mulai dari beras, sayuran, daging sapi, daging ayam, telur, gula, minyak goreng dan lainnya.

Pratiwi mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan pangan di masyarakat selama pademi ini, pihaknya berupaya selalu menjaga pasokan kebutuhan pokok tetap terpenuhi.

"Kami siapkan pasokan beras 5 ton setia 2-3 hari. Gula juga sekarang sudah siap pasokannya, kami stok 20 ton," kata Pratiwi.

Untuk daging, minimal dipasok 2 sampai dengan 3 ton per untuk masing-masing vendor (pedagang), total ada 3 vendor daging di TTIC Pasar Minggu.

"Sedangkan sayuran pasokan setiap hari dikirim dari Lembang dan Pengalengan," kata Pratiwi.

Baca juga: Stok pangan Jakarta aman sampai Lebaran

Sejak pademi COVID-19 melanda Indonesia, TTIC Pasar Minggu telah mengembangkan layanan penjualan secara daring atau dalam jaringan (online), hal ini untuk mengakomodir masyarakat yang saat ini tengah menjalani masa "social distancing" atau "physical distancing"

TTIC dikembangkan oleh Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian untuk menyediakan stok pangan strategis dan stabilitas harga pangan sejak tahun 2017.

Masyarakat memanfaatkan belanja di TTIC karena dari segi harga lebih murah dibanding harga pasar. Selain itu produk pertanian yang dihasilkan masih segar langsung dikirim dari kelompok tani yang ada di wilayah sentra produksi pertanian.
 

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020